Global Warming Ancam Kelestarian Terumbu Karang

Terumbu karang terancam mengalami kepunahan akibat krisis iklim yang terjadi di bumi saat ini. Krisis iklim ini terjadi akibat aktivitas manusia yang berlebihan sehingga mengakibatkan global warming. Meningkatnya suhu bumi akibat global warming akan mempengaruhi ekosistem laut yang membuat makhluk hidup sulit beradaptasi dan mengalami kepunahan. Yang lebih mengkhawatirkan, menurut penelitian terbaru yang dikemukakan pada 2020 Ocean Science Meeting memprediksi terumbu karang akan punah pada tahun 2100.

Tanpa adanya global warming, terumbu karang bisa mengalami kerusakan misalnya diakibatkan oleh badai topan, gempa bumi, tsunami, banyaknya bintang laut berduri dan peristiwa pemutihan karang (bleaching) akibat suhu permukaan air yang di atas normal. Namun, dengan adanya global warming semakin mengancam kehidupan terumbu karang. Sebab, global warming membuat konsentrasi karbondioksida di atmosfer dan laut meningkat sehingga mengurangi kemampuan terumbu karang untuk tumbuh.

Oleh karena itu, penting untuk menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk menjaga kelestarian laut bersama terutama terumbu karang dengan berbagai cara seperti melakukan restorasi terumbu karang, mengurangi emisi karbon, tidak meledakkan bom laut dan mencegah peningkatan global warming.

Melihat hal itu, Penjaga Laut ingin mewujudkan cita-cita laut yang lestari khususnya pada perlindungan terumbu karang. Penjaga Laut adalah wadah gerakan bersama untuk menampung semangat dan ide-ide kreatif dalam menjaga kelestarian laut Indonesia. Oleh karenanya, Penjaga Laut bersama Tempo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengikuti Webinar yang bertema “Nasib Terumbu Karang di Tengah Krisis Iklim” yang akan berlangsung pada Rabu, 16 Juni 2021 pukul 14.00 - 15.00 WIB. Webinar ini akan disiarkan secara live streaming melalui Facebook, Youtube Tempo Media, dan Youtube Econusa TV.

Klik di sini untuk mendaftar diskusi online.