Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan orang tewas dan luka-luka dalam sebuah serangan Israel pada Sabtu, 29 November 2024, ke sebuah rumah susun di utara Gaza. Militer Israel beralasan tak tahu-menahu soal serangan itu, namun berjanji akan mencari tahu informasi perihal ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Layanan darurat di Gaza mengatakan serangan itu menghantam sebuah area pemukiman di Tal Al-Zaatar dan banyak kerusahakan yang terjadi akibat serangan ini. Korban diyakini masih banyak yang terkubur puing-puing rumah mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer Israel mengatakan operasi terbaru yang mereka lakukan di Gaza utara ditujukan untuk mencegah anggota Hamas berkumpul kembali dan melancarkan serangan dari arah itu. Perang Gaza meletup sejak serangan 7 Oktober 2023 yang dilakukan Hamas ke warga di selatan Israel. Satu tentara Israel dilaporkan tewas di Gaza utara pada Sabtu, 29 November 2024.
Sebelumnya pada Jumat, 28 November 2024, Program Pangan Dunia PBB (WFP) melaporkan semua toko roti di wilayah Gaza tengah terpaksa tutup akibat kekurangan pasokan yang parah. Ini di tengah genosida yang terus dilakukan Israel terhadap seluruh Gaza.
WFP mengatakan roti, yang menjadi kebutuhan pokok bagi banyak keluarga Palestina dan satu-satunya makanan yang dapat mereka akses, "sekarang semakin sulit dijangkau" oleh warga Gaza. Organisasi PBB itu memperingatkan bahwa "kelaparan tetap menjadi ancaman serius" bagi warga Gaza, dan mendesak adanya "akses aman dan terjamin untuk bantuan kemanusiaan yang vital ke Gaza."
Sejak awal penyerbuan Israel ke Gaza pada Oktober 2023, berbagai kelompok internasional dan organisasi PBB telah menyerukan agar Israel memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah itu untuk mencegah terjadinya kelaparan. Hingga kini, lebih dari 44.300 orang tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak Palestina, sementara hampir 105.000 lainnya terluka.
Tahun kedua genosida di Gaza telah memicu kecaman internasional yang semakin meluas. Para tokoh dan lembaga internasional mengecam serangan ini serta blokade bantuan kemanusiaan sebagai upaya yang disengaja untuk memusnahkan penduduk Palestina.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini