Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Cegah Karhutla Saat Kemarau, BMKG Rekayasa Cuaca di Lahan Gambut Sumsel

BMKG menyemai awan di langit area gambut Sumsel, salah satunya di Ogan Kpmering Ilir. Cara menjaga gambut agar tetap lembab saat musim kering.

9 Juli 2024 | 13.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas gabungan dari Manggala Agni Daops Banyuasin dan BPBD Kabupaten Ogan Ilir (OI) berusaha memadamkan kebakaran lahan di Desa Ibul I, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa, 12 September 2023. Berdasarkan data dari KLHK, luasan lahan yang terbakar di Sumatera Selatan periode Januari-Agustus 2023 seluas 4.082,8 hektare. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sedang menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) di area lahan gambut di Sumatera Selatan (Sumsel). Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengatakan rekayasa cuaca itu untuk mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama pada puncak musim kemarau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“OMC untuk pembasahan lahan gambut melalui air hujan,” ujar Seto, dilansir dari situs resmi BMKG, Senin, 8 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Seto, musim kering itu membuat jumlah air di lahan gambut berkurang. Padahal, lahan gambut harus dijaga tetap lembab. Ketersediaan air itu harus dijaga dengan membatasi tinggi muka air tanah (TMAT) minimal 40 centimeter di bawah permukaan sekat kanal.

Salah satu wilayah gambut yang disasar dalam OMC tersebut ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel. BMKG menyemai NaCl atau senyawa garam sebanyak 800 kilogram pada awal operasi. Kebutuhan OMC itu dipenuhi dengan pesawat CASA milik TNI AU A-2104.

Menurut Seto, tim berfokus merekayasa cuaca di wilayah dengan tutupan lahan gambut, khususnya konservasi lahan gambut. “OMC serupa telah dilakukan di Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat dengan hasil yang baik. Harapannya di Sumatera Selatan juga dapat sukses," tuturnya.

Kegiatan OMC di Sumsel akan berlangsung hingga 14 Juli 2024 Tim BMKG dibantu oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Balai Pengendalian Perubahan Iklim wilayah Sumatera, beberapa kementerian dan lembaga, Sinarmas Forestry and Partner Sumatera Selatan, serta PT Rimba Hutani Mas.

 

Karhutla di Sungai Rengit Sumsel

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel, Ferdian Kristianto, sempat menyebutkan soal adanya karhutla di Sungai Rengit, Banyuasin, Sumsel pada 2 Juli lalu. Sungai Rengit menjadi wilayah langganan terbakar.  

"Teman-teman di lapangan masih fokus pemadaman dahulu," kata Ferdian Kristianto.

Lantaran masih dalam penanganan darurat, aat itu Ferdian belum bisa memastikan luasan lahan  yang terbakar. Yang pasti, area yang sama sempat terbakar juga pada tahun lalu, tepatnya di Dusun IV Setia Harapan. "Nanti setelah tuntas pemadaman baru diestimasi luasannya," kata dia.

ALIF ILHAM FAJRIADI | YUNI ROHMAWATI (PALEMBANG)

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus