Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Melon chamoe atau melon korea masuk keluarga muskmelon. Melansir Inthekitchenmatt, melon ini berasal dari India Timur dan menyebar ke Cina yang kemudian diperkenalkan ke Korea dan Jepang. Di Korea, buah ini menjadi populer dan banyak dibudidayakan.
Melon chamoe tak menyukai suhu yang sangat panas dan tumbuh baik di tempat dengan suhu tertinggi sekitar 24 hingga 29 derajat celsius. Tanaman ini juga membutuhkan banyak sinar matahari dan tanah yang subur untuk mempertahankan kelembapan.
Kandungan nutrisi dan vitamin dari melon ini di antaranya kalsium, vitamin A dan C. Dengan beragam kandungannya, melon ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kanker, menurunkan kadar kolesterol, menjaga tekanan darah, dan menghidrasi tubuh.
Bentuk melon chamoe yang kecil membuatnya lebih unik ketimbang melon lainnya. Seluruh bagian buah pun bisa dikonsumsi lantaran kulitnya sangat tipis. Hanya saja pilihan mengupas kulit atau tidak kembali pada selera masing-masing. Jikapun dikupas, Anda bisa menggunakan pengupas kentang.
Anda dapat menyantapnya seperti buah melon pada umumnya. Seperti dipotong kecil-kecil, dijadikan salad, atau dikonsumsi dengan potongan seukuran genggaman. Melon Korea ini memiliki rasa yang renyah, tapi tidak serenyah mentimun. Rasa manisnya juga berada di antara keduanya. bagian dagingnya berair, terutama pada bagian daging buahnya. Biji melon chamoe juga dapat dikonsumsi.
Melansir melalui healthiersteps, melon Korea ini memiliki sub bagian yang berjejer dengan bentuk oriental yang lonjong sampai dengan ujung yang melengkung. Adapun bijinya memiliki kemiripan dengan bentuk buahnya secara utuh.
Pilihan Editor: 5 Cara Memilih Melon yang Matang dan Manis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini