Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga suporter Valencia dijatuhi hukuman delapan bulan penjara setelah mengaku bersalah melakukan penghinaan rasial terhadap penyerang Real Madrid Vinicius Junior. Hukuman tersebut menjadi yang pertama dalam kasus rasisme dalam sepak bola profesional di Spanyol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para suporter, yang namanya tidak disebutkan, divonis di Pengadilan Negeri Valencia, Senin, 10 Juni 2024. Mereka tidak akan diizinkan memasuki stadion sepak bola selama dua tahun dan harus membayar biaya proses pengadilan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka ditahan usai laga Liga Spanyol antara Real Madrid kontra Valencia di Stadion Mestalla pada Mei 2023. Laga sempat dihentikan setelah Vinícius protes karena mendapat hinaan rasis.
Insiden tersebut memicu banjir dukungan terhadap Vinícius, yang berkulit hitam, dan memicu seruan tindakan yang meluas dari pihak berwenang Spanyol dan masyarakat pada umumnya. Banyak peristiwa itu yang melihatnya sebagai titik balik dalam perjuangan melawan rasisme di sepak bola Spanyol, meskipun Vinícius terus menjadi sasaran pelecehan rasis beberapa bulan setelah keributan awal yang menyertai insiden di Mestalla.
Pengadilan menyatakan para terdakwa bersalah melakukan tindak pidana terhadap integritas moral dengan pemberatan berupa diskriminasi berdasarkan motif rasis. Para pendukung yang duduk di belakang salah satu gawang di Mestalla, membuat isyarat dan suara monyet ke arah Vinícius, yang segera menarik perhatian wasit dan menunjuk ke arah para penggemar yang berada di tribun.
Penyerang Brasil itu menitikkan air mata ketika para penggemar di seluruh stadion terus mengejeknya.
Peristiwa Bersejarah
Vinicius Junior menyambut baik hukuman delapan bulan penjara yang dijatuhkan kepada tiga oknum fans Valencia itu.
"Hukuman pidana pertama dalam sejarah Spanyol ini bukan untuk saya. Ini untuk semua orang kulit hitam," kata Vinicius sebagaimana diwartakan AFP pada Selasa.
"Terima kasih kepada La Liga dan Real Madrid yang membantu mewujudkan keputusan bersejarah ini," kata striker timnas Brasil itu.
Presiden La Liga, Javier Tebas, juga ikut menyambut baik hukuman itu. "Hukuman ini adalah kabar baik untuk perang melawan rasisme di Spanyol. Ini mengirimkan pesan yang jelas kepada siapa saja oknum yang datang ke stadion sepak bola dan melemparkan penghinaan maka La Liga akan menemukan dan menuntut mereka dan bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi pidana," kata dia.
Pilihan Editor: Jannik Sinner Jadi Petenis Italia Pertama yang Tempati Posisi Nomor Satu Dunia