Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fulball merupakan olahraga baru yang dibuat oleh anak bangsa di Indonesia. Di kutip dari website Official Fullball, fullball adalah olahraga yang menggabungkan antara elemen-elemen bola atau futsal dan bola basket dalam satu permainan. Dilansir dari berbagai sumber, ini 7 fakta tentang fullball:
1. Hasil kreasi anak bangsa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam permainan fullball, para pemainnya menggunakan kaki untuk mengontrol bola seperti dalam sepak bola tradisional, tetapi juga bisa memegang bola dan bergerak seperti dalam permainan bola basket. Fullball menciptakan konsep inovatif dengan gaya permainan yang unik dan menarik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertama kali fullball dikembangkan oleh seorang pemuda Indonesia bernama Rizky Arief Dwi Prakoso dan kawan-kawannya. Rizky, yang merupakan penggemar kedua olahraga tersebut, merasa tertantang untuk menciptakan sesuatu yang baru dan menggabungkan elemen-elemen dari kedua olahraga favoritnya.
Tanpa pikir panjang, Imam menerima ajakan Rizki untuk menciptakan olahraga baru tersebut. Konsep olahraga ini adalah mencetak poin dengan cara menendang dan melempar. Fullball mengembangkan konsep inovatif dengan gaya bermain yang unik dan menarik.
2. Perpaduan bola, futsal, dan bola basket
Dalam permainan bola penuh, pemain mengontrol bola dengan kaki seperti dalam sepak bola tradisional. Namun mereka juga dapat memegang dan menggerakkan bola seperti dalam bola basket.
Menariknya, pemain fullball bisa menggunakan teknik sepak bola untuk mengontrol bola, namun permainan juga memungkinkan mereka menggunakan strategi dan taktik bola basket.
3. Gaya permainan yang unik dan menarik
Yang membuat olahraga ini spesial adalah Anda bisa menembak dan melempar bola untuk mencetak poin. Untuk mencetak poin, bola harus mengenai sasaran dan masuk ke gawang menggunakan sound plate.
4. Mulai dikenal Dunia, dimainkan di Taiwan
Fullball pertama kali diperkenalkan di Taiwan. Sejak saat itu, fullball mendapat respon yang sangat positif dan luas dari pelajar Taiwan, termasuk pelajar Indonesia.
Karena popularitasnya yang semakin meningkat, Universitas Tamkang, salah satu universitas terkemuka di Taiwan, mengadakan kompetisi lintas kampus skala penuh yang pertama pada bulan Mei 2023.
5. Dapat mencetak poin dengan 2 cara
Ada dua cara untuk mendapatkan poin dengan bola penuh. Caranya dengan menendang bola ke dalam gawang, memukul sasaran dari luar zona tangan, atau melempar bola ke sasaran.
Dengan perhitungan poin memiliki tiga jenis poin dalam permainan bola penuh, yakni:
a. Jika seorang pemain melempar bola dan mengenai sasaran lawannya, ia diberikan 2 poin.
b. 2 poin diberikan ketika seorang pemain menembakkan bola ke gawang lawan dari luar zona tangan.
c. 3 poin diberikan jika pemain mengenai sasaran lawan dengan menendang bola dari luar zona tangan.
6. Durasi singkat
Dalam kompetisi resmi, permainan bola penuh dimainkan dalam dua babak. Setiap babak berlangsung selama 20 menit, tidak termasuk perpanjangan waktu. Untuk permainan yang menarik, waktu bermain hanya 10 menit per putaran.
7. Memiliki 5 Komunitas
Antusiasme terhadap hal ini sangat besar dan menyebar dengan cepat. Komunitas tersebut saat ini ada di lima kota, yakni Jakarta, Bandung, Bali, Cilegon, dan Malang. Fullball dapat berkembang khususnya di Tanah Air, karena ini merupakan olahraga asal Indonesia yang dikembangkan di Indonesia.
Pilihan Editor: Mengenal Fullball,Olahraga Baru Asal Indonesia yang Menggabungkan Sepak Bola dan Basket