Apriyani Rahayu Akan Comeback di Orleans Masters 2025 setelah Absen 6 Bulan, Kembali Berduet dengan Fadia

TEMPO.CO, Jakarta - Pebulu tangkis ganda putri Apriyani Rahayu akan kembali bertanding bersama pasangannya Siti Fadia Silva Ramadhanti setelah absen selama enam bulan karena cedera. Apriyani / Fadia direncanakan tampil di Orleans Masters 2025 pada 4-9 Maret.

Selama Apriyani cedera, Fadia dipasangkan dengan Lanny Tria Mayasari yang ditinggal patnernya Ribka Sugiarto yang pensiun dari bulu tangkis. Lanny / Fadia tampil di beberapa turnamen. Di turnamen terakhir mereka, di Thailand Masters 2025 pada 28 Januari - 2 Februari lalu, pasangan ini menyabet gelar juara. 

Selain bermain di nomor ganda putri, Fadia juga bertanding di nomor ganda campuran. Dia dipasangkan dengan Dejan Ferdinansyah, yang berpasangan dengan Gloria Emanuelle Widjaja sebelum dipanggil ke pelatnas bulu tangkis pada awal tahun 2025.

Apriyani mengaku belum ada latihan bersama Fadia untuk persiapan berlaga di Orleans Masters 2025 karena Fadia menjadi bagian dari tim bulu tangkis Indonesia yang tampil di Badminton Asia Mixed Team Championships 2025 (BAMTC 2025) di Cina. "Mungkin (latihan bersama) sepulang dari BAMTC," kata dia saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur pada Rabu, 12 Februari 2025.

Mantan pasangan Greysia Polii tak kaget dengan rencana comeback-nya di turnamen BWF Super 300 itu. Apriyani mengungkapkan hal itu sudah dikomunikasikan sebelumnya, meski belum berlatih bersama Fadia. "Jadi ada persiapan," ujarnya.

Apriyani mengatakan dia belum memikirkan target hasil yang ingin diraihnya di Orleans Masters. Tetapi, ia menegaskan akan terus mengupayakan tampil maksimal. Seperti sebelum-sebelumnya, ia tak akan memikirkan hasil dan memilih fokus bermain di lapangan.

“Jadi itu yang aku mau kembalikan. Yang pastinya kami mau prestasi, karena kan sudah dikasih kesempatan, sudah dikasih kepercayaan, kenapa tidak pegang sebaik mungkin,” katanya.

Ia menambahkan, ia akan kembali menjalin ulang komunikasi pola permainan di lapangan ketika berpasangan dengan Fadia lagi. Ia menilai patrnernya itu sosok pemain muda yang punya banyak kemajuan dan rasa percaya diri permainan sehingga hanya butuh komunikasi.

“Jadi semakin ke sini tinggal mematangkan komunikasi di lapangan, ‘Fad aku ke sini, kamu ke sini,’ tinggal gitu-gitu saja karena sedikit banyak sudah tahu polanya,“ ujar Apriyani.

Selama enam bulan tak bermain, Apriyani terus memantau pertandingan ganda putri untuk mengikuti perkembangan pemain dari tim lain. “Aku selalu nonton video, contohnya Korea, Cina, Lee Seung Soo atau siapa pun itu, Lee So Hee, aku melihat mereka sudah seperti itu permainannya. Jadi aku tahu kelebihan dan kekurangannya juga,“ tuturnya.

Apriyani juga menyoroti perombakan yang belakangan kerap dilakukan oleh PBSI. Karena itu, menurut dia, bukan tidak mungkin dirinya tidak lagi dipasangkan dengan Fadia. Jika hal itu terjadi, ia siap berpasangan dengan pemain lain, termasuk yang levelnya di bawahnya. 

Pilihan Editor: Indonesia Target Kemenangan atas Malaysia di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Beregu Campuran 2025