Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MADRID - Makin sedikit saja menit bermain Isco di Real Madrid. Dalam laga pekan ke-22 kompetisi La Liga 2018/2019, Ahad lalu, gelandang serang berusia 26 tahun itu diturunkan sebagai pemain pengganti pada menit ke-87.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walhasil, setelah ditambah 180 detik waktu ekstra dari wasit, Isco hanya berlari selama enam menit di Santiago Bernabeu. Sudah bisa ditebak, pemain yang punya nama lengkap Francisco Roman Alarcon Suarez
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ini tak mampu bikin gol atau assist dalam laga tersebut. Bahkan kesempatan memegang bola saja terasa sulit baginya.
Ibarat roda nasib, memang peruntungan Isco saat ini di Los Blancos berada pada titik terendah. Pria jebolan akademi sepak bola Valencia itu kurang mendapat kepercayaan dari manajer Santiago Solari.
Sejak Solari datang menggantikan manajer sebelumnya, Julen Lopetegui, Isco selalu tampil sebagai pemain cadangan Madrid dalam La Liga. Selama 12 pekan laga Madrid di bawah asuhan Solari, tercatat Isco dimainkan delapan kali sebagai pemain pengganti. Jika dirata-rata, mantan pemain Malaga itu bermain selama 23 menit. Sisa empat laga, Isco duduk di bangku pemain cadangan.
Sebenarnya isu Isco tak betah berada di Madrid bersama Solari sudah lama beredar. Pada jendela transfer musim dingin lalu, nama Isco ramai diberitakan media-media Spanyol dan Inggris.
Isco dikabarkan ingin segera hengkang ke Manchester City dan Chelsea. Sayangnya, berita tersebut hanya sebatas isu. Pemain kelahiran Benalmadena itu masih memakai seragam Madrid setidaknya hingga musim panas nanti.
Menariknya, rival abadi Real Madrid, Barcelona, membuka peluang untuk memboyong Isco. Kali ini bukan sekadar gosip tak jelas seperti kabar kepindahan Isco ke Inggris, Januari lalu.
Sebab, Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, sendiri yang menyebut kemungkinan memboyong pemain 26 tahun itu ke Camp Nou, setidaknya pada bursa transfer musim panas mendatang.
"Jika pelatih meminta kepada kami membeli seorang pemain, di mana pemain itu ingin meninggalkan Real Madrid, tentu saja kami akan membelinya," kata Bartomeu.
Pria berusia 56 tahun itu mengatakan, sejak memimpin Barcelona, belum sekalipun ia membeli pemain Madrid. Meski begitu, bukan berarti Barcelona tidak bisa membeli Isco.
"Demi kebaikan Real Madrid, saya akan berbicara dengan Florentino Perez (Presiden Real Madrid) untuk membahas Isco," kata Bartomeu.
Bila benar Isco berganti seragam Barcelona pada musim 2019/2020, bisa jadi ia akan makin dibenci oleh fan Madrid. Sebab, selain dianggap sebagai pengkhianat, Isco masih punya sedikit masalah dengan suporter Los Merengues.
Musababnya, Isco sempat dituduh menghina fan Madrid dalam laga Liga Champions melawan CSKA Moscow, 12 Desember lalu.
Dalam laga yang berakhir dengan kekalahan 0-3 untuk Madrid itu, dia dituding mengacungkan tangan sambil mengucap kata kotor ke arah tribun penonton. Walhasil, Isco pun banjir makian di Stadion Bernabeu hingga di dunia maya.
Namun mau bagaimana lagi, hengkang dari Madrid adalah satu-satunya jalan keluar Isco. Sebab, selama Madrid masih dilatih Solari, sudah hampir dipastikan Isco tak akan mampu menembus tim inti.
Bahkan sejumlah media Spanyol mengatakan Solari memang tak cocok dengan Isco, baik dari sisi strategi permainan maupun secara personal.
Masih merujuk media Spanyol, keputusan Solari membangkucadangkan Isco sengaja dilakukan untuk membuat sang pemain gerah dan ingin pindah klub. Solari sendiri tak sampai hati mengungkapkan keinginannya untuk membuang Isco.
"Bukan saya yang harus menjelaskan kebijakan transfer, seperti menjual atau membeli pemain. Saya hanya seorang pelatih. Dan setiap keputusan saya memilih pemain inti, tak ada masalah pribadi yang saya libatkan," kata Solari, pertengahan Januari lalu.
Sementara itu, Isco sempat berkelakar dengan kiper cadangan, Luca Zidane, ketika sama-sama duduk di bangku pemain di Stadion Cornella El Prat, markas Espanyol, akhir Januari lalu.
Saat itu Isco mengatakan kepada Luca ihwal alasan Solari tak memilihnya dalam tim inti Madrid. "Saya tak dimainkan karena saya pemain yang buruk," kata Isco sambil tertawa bersama Luca Zidane.
Pelatih tim nasional Spanyol, Luis Enrique, prihatin dengan kondisi yang dialami Isco. Mantan manajer Barcelona itu khawatir Isco bakal kesulitan menembus skuad tim nasional jika hanya bermain sebatas pemain pengganti di Madrid.
Enrique mengatakan bahwa ia sama sekali tak meragukan kualitas permainan Isco. Namun ia tak bisa begitu saja memasukkan nama Isco ke daftar skuad Spanyol. Sebab, masih banyak pemain Spanyol yang punya banyak menit bermain di klub masing-masing.
"Setidaknya masih ada waktu dua bulan sebelum saya bikin daftar skuad pemain. Jadi, jika ingin masuk daftar, Isco harus banyak bermain di Madrid. Itu aturan yang saya pakai," kata pelatih berusia 48 tahun itu. GOAL | AS | MARCA | INDRA WIJAYA
Isco
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo