Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pebalap mobil Inggris sekaligus salah satu pembalap Formula Satu (F1) Grand Prix, Lewis Hamilton, pada 2 November 2021 menjadi pengingat 13 tahun yang lalu bagaimana salah satu pembalap tersukses ini menjadi juara dunia dalam ajang tersebut. Pada 2008 lalu ia dinobatkan sebagai pembalap kulit hitam pertama yang memenangkan kejuaraan pembalap dunia F1.
Saat menjuarai gelar tersebut Lewis Carl Hamilton bergabung dengan tim McLaren F1 pada 2007 silam. Pada tahun tersebut Hamilton dinobatkan sebagai Rookie atau pembalap pendatang baru pada pagelaran ajang tersebut. Pada musim tersebut pula ia berada di urutan kedua dalam kejuaraan dunia F1 dan bertengger di bawah pemuncak klasemen setelah Kimi Räikkönen dari Finlandia.
Pada tahun tersebut, di McLaren, Hamilton bergabung dengan pembalap Fernando Alonso. Namun, memasuki tahun 2008 Alonso resmi bergabung dengan Renault. Rival Hamilton pada ajang tersebut pada 2008 adalah Felipe Massa—pembalap asal Brazil.
Berdasarkan laporan espn.co.uk, saat di Grand Prix Brasil 2 November 2008, Massa berada di Pole Position, sementara Hamilton di urutan ke-4. “Kebisingan, suasananya, benar-benar gila. Saya mungkin memiliki dua persen penggemar yang menginginkan saya menang sementara sisanya untuk Felipe. Itu sangat intens. Tapi saya tidak membencinya—itu normal. Di Silverstone saya mendapat semua dukungan dan Felipe tidak,” ujar Hamilton, berdasarkan laporan espn.co.uk, 2 November 2018.
Sebelum balapan dimulai, kondisi lintasan basah akibat hujan. Menurut Luis Fernando Ramos, penyiar stadion kala itu reputasi Felipe dalam kondisi itu tidak bagus. Sedangkan Felipe mengatakan, “Sesuatu memberi tahu saya mungkin ini bisa menjadi sesuatu yang baik atau mungkin beberapa perubahan untuk balapan. Saya tahu bahwa di lintasan kering, Lewis memiliki peluang yang cukup besar untuk mencetak banyak poin jadi mungkin ini bisa mengubah balapan.”
Felipe mampu menguasai jalannya balapan sejak lap pertama, namun keadaan berubah pada lap ke-63. Hal ini dikarenakan hujan gerimis mulai turun. Hamilton, yang berada di urutan keempat, dua lap kemudian mengganti ban untuk cuaca basah 'intermediate'.
Walaupun sudah berada di posisi tersebut Lewis Hamilton sempat mengalami kesulitan dengan bertengger di posisi ke-6, sementara balapan tersisa 3 lap lagi. Hamilton menghabiskan dua lap berikutnya mencoba mengejar dan melewati Sebastian Vettel—pembalap yang berada di posisi teratas—untuk kembali ke posisi yang dia butuhkan dalam menggapai gelar juara dunia.
“Untuk menggali diri saya keluar dari jurang maut itu, karena saya berada di lubang yang dalam pada akhir 2007, untuk kembali dan menjadi kuat, memenangkan balapan pertama tahun ini di tahun 2008, kemudian mencapai akhir tahun dan lagi untuk (hampir hilang),” ujar Lewis Hamilton.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Begini Kata Lewis Hamilton Usai Raih 100 Kemenangan di Karier Formula 1
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini