Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Piala Dunia Basket: Marc Gasol Ingin Beri Spayol Gelar Juara

Marc Gasol mengatakan dirinya berhasrat membawa Spanyol juara Piala Dunia Basket FIBA, setelah sebelumnya memberi gelar juara NBA untuk Toronto Raptor

19 Juli 2019 | 22.27 WIB

Pemain Spanyol Marc Gasol berusaha menahan laju pemain Yunani Vassilis Spanoulis, dalam Kejuaraan Dunia Bola Basket di Istanbul, Turki (5/9).  REUTERS/Jeff Haynes
Perbesar
Pemain Spanyol Marc Gasol berusaha menahan laju pemain Yunani Vassilis Spanoulis, dalam Kejuaraan Dunia Bola Basket di Istanbul, Turki (5/9). REUTERS/Jeff Haynes

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pebasket Marc Gasol mengaku masih merasakan lapar akan gelar juara kendati baru saja menjuarai NBA bersama Toronto Raptors dan di Cina, ketika membela tim nasional Spanyol dalam Piala Dunia Basket FIBA 2019, ia ingin memuaskan rasa lapar itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya akan mencoba agar rentetan kesuksesan ini berlanjut dan pulang dari Cina dengan sesuatu di tangan, medali juara misalnya, itu akan luar biasa," kata Gasol dilansir laman resmi FIBA Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya baru saja menjuarai NBA tapi saya masih menginginkan lebih dan lebih lagi," ujarnya menambahkan.

Kesuksesan bukan hal asing bagi Gasol di timnas Spanyol, mengingat ia menjadi bagian dari roster yang menjuarai Piala Dunia FIBA 2006, Piala Eropa FIBA 2011 serta dua medali perak Olimpiade 2008 dan 2012.

"Saya memenangi banyak kejuaraan bersama timnas sejak pertama kali masuk level senior, namun saya masih ingin menang dan berada di antara mereka yang berusaha menciptakan sejarah untuk basket Spanyol," katanya.

Gasol diyakini sang pelatih kepala Sergio Scariolo bakal menjadi sosok pemimpin timnas Spanyol menyusul absennya sang kakak Pau Gasol yang didera cedera sejak Desember 2018.

Marc tak menyembunyikan rasa kecewa atas absennya sang kakak, namun ia yakin Pau akan berada di garis terdepan memberikan dukungan untuk Spanyol di Cina.

Ia bahkan bertekad untuk bisa membantu Spanyol lolos ke Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, agar dapat berada satu lapangan dan seragam yang sama dengan kakaknya itu.

"Saya tahu ia kecewa tidak bisa bermain bersama kami nanti, tapi dia pasti akan menjadi suporter nomor satu kami. Kami akan berusaha merumuskan roster yang kuat, sehingga kendati ia absen, kami bisa mengharumkan nama Spanyol di level internasional sekali lagi," ujarnya.

"Bermain bersamanya di timnas sangat menyenangkan, sehingga kami harus melakukan yang terbaik agar bisa lolos ke Olimpiade berikutnya, agar saya dan Pau bisa mengenakan seragam ini lagi bersama-sama," pungkas Gasol.

Tantangan Gasol tentu tak mudah, mengingat usai menjuarai edisi 2006, langkah Spanyol selalu terhenti di babak perempat final edisi 2010 dan 2014.

Di Cina nanti, Gasol dkk akan tergabung di Grup C bersama Iran, Puerto Rico serta Tunisia dan akan memainkan laga penyisihan grup di Guangzhou. Tunisia bakal jadi lawan pertama Spanyol pada 31 Agustus, sebelum menghadapi Puerto Rico dan Iran tiap dua hari berselang.

Jika mampu menempati dua posisi teratas Piala Dunia Basket FIBA, Spanyol akan melaju ke putaran kedua di Grup J menghadapi dua tim yang lolos dari Grup D yang berisikan Angola, Filipina, Italia dan Serbia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus