Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Legenda timnas Prancis Christophe Dugarry mengkritik gaya bermain bintang Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe dalam laga terakhir fase grup Liga Champions melawan Borussia Dortmund, Kamis dini hari WIB, 14 Desember 2023. Ia menilai Mbappe individualis yang tak mau membantu tim saat bertahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya menyalahkan dia karena sikapnya. Kualitasnya tak perlu diragukan, tapi dia tak memberi contoh dalam pressing ataupun counter-pressing," kata Dugarry dikutip dari RMC Sport.
Mengenal Christophe Dugarry
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari Transfermarkt, Christophe Dugarry lahir di Bordeaux, Prancis, pada 24 Maret 1972. Semasih pemain bola ia pernah bergabung dengan klub Bordeaux, Milan, Barcelona, Marseille, dan Qatar SC. Dari semua klub ia bermain paling lama untuk Bordeaux dalam dua periode. Pertama pada tahun 1988-1996 dan 2000-2003. Semasih di Bordeaux ia mengumpulkan 34 gol dalam 187 pertandingan.
Dugarry pernah bermain untuk klub Italia AC Milan pada 1996-1997, klub Spanyol FC Barcelona 1997-1998 dan klub Prancis Olympique Marseille 1998-2000. Duggary bergabung dengan klub Inggris, Birmingham City, pada 2003. Ia bermain di sana hingga 2004. Setelah itu, ia pindah ke Qatar SC.
Ia pensiun pada 19 Januari 2005. Selama berkarier di dunia sepak bola, Dugarry pernah merasakan beberapa trofi, yakni pada Piala Dunia 1998, Euro 2000, Piala Konfederasi 2001, dan Kualifikasi Kejuaraan Eropa 2000.
Duggary biasa mengkritik. Tak hanya Mbappe, pada 2020, ia pernah mengkritik Barcelona. Duggary menyebut, Barcelona sebagai klub badut. Dugarry mengkritik pengelolaan klub pada tahun itu.
"Itu klub badut. Segalanya dilakukan dengan cara mundur. Mereka membeli Coutinho, Dembele. Mereka membeli banyak pemain, lalu menjualnya. Anda mendapat kesan tak ada arah di klub tersebut," katanya.
Menurut dia setiap transfer yang dilakukan Barcelona selalu ada masalah dan memperlihatkan sebagai klub tanpa kelas. Dugarry menganggap, Barcelona mulai melakukan perekrutan buruk sejak kepergian Xavi dan Andres Iniesta.
YOLANDA AGNE | NURDIN SALEH | RANDY FAUZI FEBRIANSYAH