Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Profil Madison Keys, Petenis yang Akhiri Penantian Panjang dengan Menjuarai Australian Open 2025

Madison Keys sempat bertahun-tahun terjebak dalam kekecewaan sebelum akhirnya berhasil menjuarai Australian Open 2025.

26 Januari 2025 | 13.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petenis AS, Madison Keys, menjuarai Australian Open 2025 setelah mengalahkan Aryna Sabalenka, Sabtu, 25 Januari 2025. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Madison Keys akhirnya berhasil mengakhiri penantian panjang untuk meraih gelar juara Grand Slam pertamanya. Petenis Amerika ini meraih kemenangan dramatis atas petenis nomor satu dunia, Aryna Sabalenka, dengan skor 6-3, 2-6, 7-5 di final Australian Open 2025, Sabtu, 25 Januari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemenangan ini terasa manis bagi Keys, yang telah berjuang di arena tenis sejak usia 11 tahun. Ia selama ini sempat terlarut dalam kekecewaan panjang: sempat digadang-gadang sebagai calon bintang tenis dunia namun gagal mewujudkan itu selama 16 tahun berkarier di ajang profesional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kini, impiannya terwujud di Melbourne Park. Keberhasilan Keys meraih gelar Australian Open ini terjadi pada partisipasi Grand Slam ke-46 Ini merupakan jumlah partisipasi terbanyak ketiga bagi seorang petenis putri di era profesional untuk meraih gelar mayor pertamanya, setelah Flavia Pennetta dan Marion Bartoli.

Petenis Amerika Serikat Madison Keys menjuarai Australian Open 2025 setelah mengalahkan petenis Belarusia Aryna Sabalenka dalam final Australian Open 2025 di Melbourne, Australia, 25 Januari 2025. Reuters/Tingshu Wang

Selain pukulan groundstroke keras dan mental baja yang membantunya menumbangkan Sabalenka, petenis nomor satu dunia yang mengejar gelar ketiga beruntun di Australia Open. Keys mengakui bahwa terapi telah membantunya menampilkan performa terbaik. Terapi tersebut membantunya meredam suara-suara negatif di benaknya tentang kegagalannya meraih gelar mayor.

"Seiring bertambahnya usia dan saya hampir meraihnya namun gagal, rasanya seperti, 'Apakah ini akan benar-benar terjadi? Jika tidak, saya tidak memenuhi ekspektasi semua orang tentang apa yang seharusnya saya lakukan'," ujarnya kepada wartawan.

Ia mengakui sempat terjerembab dalam jurang keputusasaan. "Saya akhirnya mencapai titik terendah di mana saya berpikir, saya tidak peduli apakah ini membantu saya tampil lebih baik, saya hanya ingin merasa lebih baik," kata dia. "Saya jujur berpikir jika saya tidak melakukan itu (terapi), saya tidak akan duduk di sini sekarang."

Perjalanan Panjang dan Berliku Menuju Puncak

Sepuluh tahun lalu, di usia 19 tahun, Keys tampak siap memenuhi ekspektasi tinggi ketika ia melaju ke semifinal Grand Slam pertamanya di Melbourne Park. Namun, ia sama sekali tidak dianggap sebagai calon kuat dalam persaingan berebut gelar juara di turnamen edisi tahun ini. 

Torehan musim lalu menjadi ukuran. Musim 2024-nya dirusak oleh cedera, dan pencapaian terbaik Keys di tiga Grand Slam yang ia ikuti hanyalah babak keempat di Wimbledon.

Petenis Amerika Serikat Madison Keys merayakan kemenangannya setelah mengalahkan petenis Belarusia Aryna Sabalenka dalam final Australian Open 2025 di Melbourne, Australia, 25 Januari 2025. Reuters/Jaimi Joy

Ketika tiba di Melbourne Park, ia menerima kemungkinan bahwa puncak karier tenisnya mungkin adalah final U.S. Open 2017. Kala itu ia menjadi runner-up setelah menelan kekalahan pahit dari rekan senegaranya, Sloane Stephens.

Namun, segalanya berubah drastis ketika unggulan ke-19 ini mengalahkan juara Grand Slam lima kali, Iga Swiatek, dalam pertandingan tiga set yang mendebarkan di babak semifinal. Kemenangan terbesar dalam kariernya itu kemudian disempurnakan dengan kemenangan yang lebih besar lagi atas Sabalenka di final.

Kemenangan ini menghapus kenangan buruk pertemuan terakhir mereka di semifinal U.S. Open 2023, di mana Keys menyerah setelah memenangkan set pertama. Setahun setengah kemudian, giliran Sabalenka yang menangis di bawah handuk di Rod Laver Arena.

Petenis Amerika Serikat Madison Keys menyemprotkan sampanye ketika pemotretan pemenang Australian Open 2025 di Brighton Bathing Boxes, Australia, 26 Januari 2025. Reuters/Tingshu Wang

Keys mencatatkan namanya dalam sejarah tenis sebagai petenis yang menggagalkan ambisi Sabalenka meraih gelar ketiga berturut-turut di Melbourne Park dan mengakhiri rekor 20 kemenangan beruntunnya di turnamen mayor lapangan keras ini.

Perayaan kemenangan Keys dipenuhi air mata dan kebahagiaan saat ia menghampiri timnya dan memeluk erat suaminya yang juga pelatihnya, Bjorn Fratangelo, dua bulan setelah pernikahan mereka. Dengan keberhasilan meraih gelar Grand Slam, peringkat Keys akan naik ke urutan ketujuh, kembali ke peringkat tertingginya lebih dari delapan tahun lalu.

Meskipun beban Grand Slam telah terangkat dari pundaknya, Keys menegaskan bahwa terapi akan terus berlanjut. "Ini adalah sesuatu yang akan terus saya lakukan sepanjang hidup saya," katanya. "Saya pikir jika lebih banyak orang melakukannya dan lebih banyak orang membicarakannya, maka itu akan menjadi hal yang normal. Hampir sama seperti pergi ke dokter. Tidak ada yang mempermasalahkannya."

Profil Madison Keys

Usia: 29 tahun
Negara: Amerika Serikat
Peringkat WTA: 14 (sebelum kemenangan di Australian Open)
Unggulan: 19
Gelar Grand Slam: 1 (Australian Open 2025).

Petenis Amerika Serikat Madison Keys (kanan) setelah mengalahkan petenis Belarusia Aryna Sabalenka dalam final Australian Open 2025 di Melbourne, Australia, 25 Januari 2025. Reuters/Jaimi Joy

Perjalanan Madison Keys Menuju Final Australian Open 2025:

  • Babak Pertama: mengalahkan Ann Li (AS) 6-4 7-5
  • Babak Kedua: mengalahkan Elena-Gabriela Ruse (Rumania) 7-6(1) 2-6 7-5
  • Babak Ketiga: mengalahkan unggulan 10 Danielle Collins (AS) 6-4 6-4
  • Babak Keempat: mengalahkan unggulan 6 Elena Rybakina (Kazakhstan) 6-3 1-6 6-3
  • Perempat Final: mengalahkan unggulan 28 Elina Svitolina (Ukraina) 3-6 6-3 6-4
  • Semifinal: mengalahkan unggulan 2 Iga Swiatek (Polandia) 5-7 6-1 7-6(8).

Kehidupan Awal dan Awal Karier Madison Keys

Madison Keys lahir di Rock Island, Illinois, 29 tahun lalu. Ia mulai bermain tenis pada usia empat tahun dan melakukan debut profesional pada tahun 2009 pada usia 14 tahun.

Keys meraih gelar pertamanya di sirkuit ITF pada tahun 2010 dan dua gelar lagi pada tahun 2012. Ia menembus peringkat 100 besar pada tahun 2013 sebelum mengakhiri tahun dengan peringkat 39 dunia. Petenis ini meraih gelar WTA pertamanya di Eastbourne International 2014.

Pencapaian Penting Karier Madison Keys

  • Mencapai perempat final Wimbledon dan semifinal Australian Open (kalah dari Serena Williams) pada tahun 2015.

  • Gagal meraih medali perunggu di Olimpiade Rio (kalah dari Petra Kvitova).

  • Mencapai final Grand Slam pertamanya di U.S. Open 2017 (kalah dari Sloane Stephens).

  • Meraih gelar terbesar dalam kariernya di Cincinnati Open 2019 (mengalahkan Svetlana Kuznetsova).

  • Memulai musim 2025 dengan gemilang dengan meraih gelar tunggal WTA Tour kesembilannya di Adelaide International, yang juga ia menangi pada tahun 2022.

  • Menjadi petenis perempuan tertua kedua yang meraih gelar tunggal putri Australian Open pertamanya di Era Terbuka setelah Li Na dari Cina, yang berusia 31 tahun ketika menang di Melbourne Park pada 2014.

REUTERS

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus