Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Reaksi PSSI Usai Kepolisian Tangkap Elwizan Aminudin, Mantan Dokter Gadungan Timnas Indonesia

Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi memuji kepolisian yang telah menangkap dokter gadungan Elwizan Aminudin di rumahnya di Cibodas.

2 Februari 2024 | 16.22 WIB

Yunus Nusi. (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)
Perbesar
Yunus Nusi. (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Yunus Nusi memuji kepolisian yang telah menangkap dokter gadungan Elwizan Aminudin di rumahnya di Cibodas, Bogor, Jawa Barat, pada 24 Januari yang lalu. Ia meminta kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

‘’PSSI tentu senang dan terima kasih dengan kepolisian akhirnya bisa menangkap Elwizan Aminuddin. Bukan hanya PSSI, tetapi juga banyak klub yang kena tipu. Dia pernah menjadi dokter timnas sebelum covid melanda Indonesia. Modusnya adalah memalsukan ijazah kedokteran dari Universitas Syahkuala, Banda Aceh, sehingga klub percaya saat itu,’’ ujar Yunus Nusi, dikutip dari laman PSSI, Jumat, 2 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alwizan Aminudin adalah dokter gadungan yang pernah bekerja sebagai dokter Timnas PSSI. Ia menjadi dokter palsu selama delapan tahun sejak 2013-2021 dengan modus memalsukan ijazah kedokteran dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. PSSI dan juga sejumlah klub pernah dikelabui dokter gadungan tersebut.

Sejumlah klub pernah menjadi korban seperti Persita Tangerang, Barito Putra, Timnas U-19, Bali United, Madura United, Sriwijaya FC. Elwizan sempat kembali ke timnas U-19 sebelum bekerja di Kalteng Putra, dan PSS Sleman.

Menurut Yunus, kasus Elwizan membuat PSSI memperketat seleksi dokter untuk tim nasional. PSSI, kata dia, akan melakukan pengecekan asal-usul dokter pada universitas tempat menimba ilmu dan mengecek secara langsung karier dokter di Ikatan Dokter Indonesia dan lembaga-lembaga terkait.

‘’Kasus ini pasti akan menjadi perhatian PSSI. Saat ini kalau masuk ofisial timnas akan diselidiki asal usul yang bersangkutan. Contoh kalau dia lulusan FKUI, kita akan tanyakan ke FKUI. Benar atau tidak. Kita juga tanyakan ke Ikatan Dokter Indonesia (ID). Kita juga tanyakan ke lembaga-lembaga terkait. Kemudian pengalaman dia,’’ kata Yunus.

Menurut Yunus, selain mempunyai surat tanda register (STR), baik untuk dokter maupun fisioterapis juga harus mempunyai surat izin praktik (SIP). Surat itu harus dalam keadaan masih berlaku. ‘’Sekarang setiap dokter dan fisio yang mau bertugas di klub Liga 1 ,2 dan 3, apalagi di timnas indonesia harus terlebih dulu menyerahkan foto kopi ijazah dokter yang sudah di legalisir oleh fakultas kedokteran tempat dia kuliah,” ujar dia menambahkan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus