Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Serial film Biopik Legenda Tinju Ellyas Pical, yang terdiri dari enam episode, akan ditayangkan di Prime Video. Hal itu diumumkan oleh Herwin Novianto, sutradara serial tersebut, dalam konferensi pers di kantor Falcon Pictures, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Selasa, 12 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Serial ini akan mengisahkan perjalanan karier Ellyas Pical,di dunia tinju, termasuk prestasinya dalam perlombaan kelas dunia. Rencananya, serial ini akan mulai dirilis pada 21 Maret 2024, dengan Denny Sumargo memerankan tokoh Ellyas Pical.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Profil Ellyas Pical
Ellyas Pical atau akrab disapa Elly dilahirkan di Ullath, Saparua, Maluku Tengah, Maluku pada 24 Maret 1960. Dia memilih jalur hidup yang berbeda dari keluarganya yang sebagian besar terdiri dari musisi.
Elly mulai tertarik pada tinju sejak kecil setelah menonton pertandingan tinju Muhammad Ali di TVRI. Pada usia 13 tahun, dia mulai terlibat dalam dunia tinju. Pada awal karirnya, Elly telah meraih berbagai penghargaan mulai dari tingkat kabupaten hingga Piala Presiden.
Pada 19 Mei 1984, Elly memulai karir profesionalnya di Seoul, Korea Selatan, dengan mengalahkan petinju Hi-yung Chung. Pertandingan ini diadakan oleh Oriental and Pacific Boxing Federation (OPBF).
Saat itu, Ellyas Pical berhasil mengalahkan Chun dengan pukulan hook kiri, yang menyebabkan Technical Knock Out (TKO). Media memberinya julukan "The Exocet," mengacu pada rudal Prancis yang digunakan Inggris dalam Perang Falkland 1982 melawan Argentina.
Ellyas meraih gelar tersebut pada usia 25 tahun, dengan pertarungan sebanyak 15 ronde. Namun, pertarungan berakhir cepat saat Chun jatuh di ronde keempat.
Meskipun Chun mencoba bangkit dan memberikan perlawanan untuk memperlambat Ellyas, ia akhirnya menyerah di pertengahan ronde kedelapan. Chun sempat melancarkan serangan hook kanan, tetapi Ellyas berhasil menghindarinya.
Ellyas juga mencoba melancarkan serangan hook kanan, tetapi Chun menghindar. Namun, Ellyas berhasil menjatuhkan Chun dengan hook kiri ke rahangnya.
Meskipun Chun sebelumnya memenangkan lima pertarungan, Ellyas tidak gentar menghadapinya. Dia telah mempersiapkan pertarungan tersebut dengan latihan selama enam bulan di bawah bimbingan pelatih Simson Tambunan.
Setelah mengalahkan Chun pada 1985, Elly mempertahankan gelar juaranya dalam satu pertandingan sebelum harus menyerahkannya kepada Cesar Polanco.
Ellyas Pical juara dunia IBF di kelas bantam pada 1985 dan menjadikannya sebagai petinju Indonesia pertama yang meraih gelar juara dunia.
Pada 1989, Elly berhasil mengalahkan petinju Korea Selatan, Tae Il Chang, dan mempertahankan gelar juaranya setelah melewati tiga pertandingan. Namun, gelar juaranya direbut oleh petinju Kolombia, Juan Polo Perez, pada 14 November 1989.
Selama karirnya di dunia tinju, Ellyas Pical telah bertanding sebanyak 26 kali, dengan 20 kemenangan, 1 imbang, dan 5 kekalahan. Dia pensiun dari tinju pada usia 32 tahun.
Pada 2016, saat berusia 55 tahun, Ellyas mencoba kembali ke dunia tinju dengan melawan Feras Taborat dalam pertandingan "Legendary Match" yang merupakan bagian dari acara Road to The World Champions: Daud Yordan Vs Kato Yoshitaka.
ANANDA BINTANG I YUNI ROHMAWATI I GERIN RIO PRANATA