Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo, 2 November 2003 |
UMAR al-Faruq bukan tokoh terkenal sebelum media menulisnya. Ia ditangkap aparat intelijen Indonesia di Bogor, Jawa Barat, 5 Juni 2002. Penangkapan ini nyaris tak diketahui publik. Media dalam negeri meramaikan penangkapan ini setelah Time menulis laporan utama soal sepak terjangnya. Sejak itulah nama Umar al-Faruq menjadi buah bibir dan disebut-sebut sebagai salah satu orang penting jaringan Al-Qaidah.
Entah kenapa, Al-Faruq diserahkan kepada intelijen Amerika Serikat, yang kemudian menyekapnya di kamp militer mereka di Bagram, Afganistan. Kepada agen Amerika yang menginterogasinya, Al-Faruq mengaku sebagai tokoh kunci Al-Qaidah di Asia Tenggara. Organisasi pimpinan Usamah bin Ladin ini dituding Amerika sebagai pelaku pengeboman World Trade Centre pada 11 September 2001.
Tak jelas benar, di mana kelahiran Al-Faruq sebenarnya. Majalah Time menyebut pria berperawakan besar ini lahir di Kuwait, 24 Mei 1947. Istrinya, Mira Agustina, mengatakan, Al-Faruq justru orang Ambon asli. ”Dia suami yang biasabiasa saja, bukan teroris,” kata Mira.
Al-Faruq dituding berada di balik sejumlah kejahatan terorisme. Antara lain, ia berada di balik pengeboman sejumlah gereja pada Natal 2000, kerusuhan Poso, rencana pembunuhan Presiden Megawati, dan rencana penyerangan sejumlah Kedutaan Amerika Serikat di Asia Tenggara. Kini, namanya kembali disebut-sebut setelah dikabarkan kabur dari penjara superketat milik Amerika di Afganistan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo