Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hiroki Abe menjadi pemain Jepang kedua yang akan berlaga di Liga Spanyol musim depan setelah Barcelona dikabarkan merekrutnya. Dia mengikuti langkah rekannya di Timnas Jepang Takufase Kubo yang telah memastikan bergabung dengan Real Madrid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bagi Kubo, ini adalah kedua kalinya dia menimba ilmu di Spanyol. Dia merupakan salah satu pemain yang membuat Barcelona mendapatkan hukuman dari FIFA berupa larangan membeli pemain pada musim 2014-2015.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
FIFA saat itu memvonis bersalah Barcelona karena melanggar aturan pembelian pemain di bawah usia 18 tahun. Pemain berjulukan 'Messi dari Jepang' tersebut pun harus pulang kampung saat itu.
Kini Kubo yang sudah berusia 18 tahun justru lebih memilih Real Madrid. Seakan tak mau kalah dengan rival abadinya itu, Barcelona memboyong Abe yang hanya lebih tua dua tahun dari Kubo.
Lantas seperti apa perbandingan kedua pemain itu? Siapakah yang lebih baik dan memiliki prospek bersinar di Eropa?
Secara statistik harus diakui Takufase Kubo lebih baik ketimbang Hiroki Abe. Hal itu terlihat dari data musim ini.
Dari 13 laga di J1 League, sebutan resmi Liga Jepang, Kubo tercatat telah mencetak empat gol dan empat assist dari 13 laga. Sementara Abe baru mencetak satu gol dan satu assist.
Namun dari sisi raihan trofi Abe mengungguli juniornya itu. Musim lalu dia berhasil membawa timnya Kashima Antlers menjuarai Liga Champions Asia. Sementara Kubo praktis belum mendapatkan satu trofi pun karena baru musim ini mendapat kepercayaan masuk skuad utama FC Tokyo. Musim lalu dia dipinjamkan ke tim J1 League lainnya, Yokohama F Marinos.
Dari sisi pengalaman menghadapi tim besar, Abe juga lebih unggul. Dia pernah berlaga di ajang sebesar Piala Dunia Antar Klub 2018 bersama Antlers. Dia bahkan ikut membawa Antlers melaju ke babak semifinal dengan mencetak satu gol ke gawang Chivas Guadalajara yang merupakan juara Liga Champions CONCACAF.
Naas bagi Abe, langkah Kashima Antlers ke babak final dihentikan Real Madrid. Dia mencetak satu gol dari tiga laga di kompetisi Piala Dunia Antar Klub.
Dari sisi fleksibilitas bermain, Abe harus mengakui keunggulan Kubo. Posisi terbaik Abe adalah sebagai sayap kiri meskipun mampu bermain sebagai penyerang lubang, gelandang tengah dan sayap kanan.
Hal itu terlihat dari catatan gol dan assistnya dimana dia hanya mampu mencetak gol dari posisi sebagai sayap kiri. Di tiga posisi lainnya, dia tercatat belum pernah mencetak gol atau pun assist.
Sementara Kubo, memiliki kemampuan bermain di enam posisi sekaligus: Gelandang kanan, sayap kanan, sayap kiri, gelandang serang, penyerang lubang dan penyerang tengah.
Dari enam posisi tersebut, produktivitas Kubo terbukti lebih baik ketika bermain di posisi gelandang kanan. Dia telah mencetak lima gol dan empat assist di posisi tersebut. Namun dia juga tercatat pernah mencetak tiga gol dan satu assist kala dipercaya sebagai penyerang lubang.
Di posisi sayap kanan dia pernah mencetak satu gol dan satu assist sementara ketika menjadi gelandang serang mencetak satu gol.
Untuk kiprah di Timnas Jepang, keduanya bisa dianggap seimbang. Kubo dan Abe sama-sama telah membela Jepang tiga kali dalam kompetisi resmi, yaitu di Copa America 2019. Keduanya juga belum mencetak gol dan assist bagi skuad Samurai Biru.
Kubo hanya sedikit unggul karena bermain lebih banyak dengan catatan 187 menit sementara Abe hanya mendapat jatah bermain 99 menit saja. Kubo juga pernah membela Jepang pada laga persahabatan kontra El Salvador pada 9 Juni lalu.
Dengan data yang cukup seimbang seperti itu, kini keduanya harus membuktikan bahwa mereka bisa menjadi penerus Hidetoshi Nakata, Shunsuke Nakamura dan Shinji Kagawa, tiga pemain Jepang yang pernah sukses membela tim besar Eropa seperti AS Roma, Glasgow Celtic dan Manchester United. Yang menarik, Takefusa Kubo dan Hiroki Abe akan menjadi 'bumbu Asia' dalam pertarungan dua rival abadi, Real Madrid dan Barcelona.
BARCA BLAUGRANES| TRANSFERMARKT