Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Inggris mengalahkan Albania pada laga pertama kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Bertanding di Wembley Stadium pada Sabtu dinihari, 22 Maret 2025, Inggris menang 2-0 berkat gol dari Myles Lewis-Skelly pada menit ke-20 dan Harry Kane pada menit ke-77.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laga melawan Albania juga menjadi debut dari Thomas Tuchel sebagai pelatih Timnas Inggris. Tim berjuluk Tiga Singa kini memuncaki sementara Grup H yang juga berisi Latvia, Serbia, Andorra, dan Albania.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini beberapa catatan dari kemenangan tersebut:
- Selama babak pertama, Timnas Inggris mencatat 437 umpan. Catatan ini merupakan catatan terbanyak dari semua laga sepak bola yang pernah tercatat oleh pencatat data Opta.
- Myles Lewis-Skelly jadi pemain termuda kedua dari Arsenal yang bermain untuk Timnas Inggris. Ia berusia 18 tahun 176 hari. Myles Lewis-Skelly hanya kalah dari Theo Walcott yang debut di Tim Tiga Singa berusia 17 tahun 75 hari.
- Rekor lain dari Myles Lewis-Skelly, ia jadi pemain debutan termuda yang mampu mencetak gol dalam laga debutnya. Ia mengalahkan rekor Marcus Rashford yang cetak gol berusia 18 tahun 209 hari saat lawan Australia pada debutnya Mei 2016 lalu.
- Berusia 32 tahun, Dan Burn menjadi pemain tertua yang menjalani debutnya di Timnas Inggris sejak Kevin Davies menjalani debut di Tiga Singa berusia 33 tahun pada Oktober 2010 lalu.
- Jude Bellingham kini total sudah bermain 41 kali untuk Timnas Inggris, menjadi pemain dengan caps terbanyak untuk pemain berusia 21 tahun ke bawah. Jude Bellingham menyalip rekor milik Wayne Rooney yang tampil 40 kali untuk Inggris pada periode umur tersebut.
Pujian Thomas Tuchel
Setelah pertandingan, Thomas Tuchel memuji pernampilan Lewis-Skelly. Menurut dia, pemain Arsenal itu adalah pemain yang luar biasa berpengaruh. "Pemain yang luar biasa. Kepribadian yang luar biasa. Ia datang ke kamp dan langsung menunjukkan bahwa wajar untuk jatuh cinta padanya. Itu memang pantas," kata Tuchel.
Meskipun begitu, ia kurang senang dengan aspek lain dari penampilan para pemainnya. "Di babak kedua, saya merasa kami terlalu lambat dan secara umum tidak cukup banyak berlari tanpa bola untuk mencapai garis pertahanan."