Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

Apa Kabar Jendri Pitoy, Mantan Kiper Langganan Timnas Indonesia?

Jendri Pitoy pernah malang melintang di sejumlah klub serta menjadi andalan Timnas. Apa kabarnya kini?

9 Juli 2019 | 12.30 WIB

Jendri Pitoy. TEMPO/ Zulkarnain
Perbesar
Jendri Pitoy. TEMPO/ Zulkarnain

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jendri Pitoy adalah salah satu kiper legendaris di Liga Indonesia. Ia pernah malang melintang di sejumlah klub dan menjadi andalan Timnas Indonesia. Apa kabarnya saat ini?

Pria kelahiran Tomohon, 15 Januari 1981, lalu itu mengawali kariernya di lapangan hijau pada tahun 2000 saat masih berusia 19 tahun, memperkuat Persma Manado.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hanya berselang satu tahun, Jendri kemudian memilih untuk merantau ke tanah Jawa mencoba peruntungannya bersama Persikota Tangerang, yang kala itu dilatih oleh Rahmad Darmawan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keputusan tersebut rupanya sangat tepat. Jendri mampu menjadi kiper tangguh di bawah mistar gawang Si Bayi Ajaib -julukan Persikota- yang membuat namanya melambung di persepakbolaan Tanah Air.

Bertahan selama empat musim di Persikota, Jendri memilih hengkang dan bergabung dengan Persipura Jayapura pada musim 2005. Kualitasnya semakin terasah, hingga puncaknya saat ia menjadi langganan membela Timnas Indonesia.

Sudah Gantung Sepatu

Kini, aksi jatuh bangunnya untun mempertahankan gawang dari serangan-serangan lawan tak lagi dinikmati penonton. Ia sudah memilih gantung sepatu dan mencoba meniti karier sebagai pelatih.

Perseka Kaimana di Liga 2 musim 2017 jadi klub terakhirnya sebagai pemain profesional, sebelum akhirnya memutuskan untuk fokus kursus lisensi kepelatihan.

Jendri Pitoy mengawali karier pelatih kiper bersama PSBS Biak sebagai asisten pelatih di Liga 2 musim lalu. Ia sukses turut andil membawa klub berjuluk Cendrawasih Kuning terhindar dari degradasi ke Liga 3.

Namun sayang, pria yang kini berusia 38 tahun itu harus menerima kenyataan pahit lantaran gajinya belum dibayarkan oleh manajemen PSBS, hingga ia memilih untuk rehat dari dunia si kulit bundar musim ini.

"Aku baru coba (sebagai pelatih kiper) di PSBS Biak. Tapi musim kemarin gaji aku belum dibayar 3 bulan," kata Jendri Pitoy kepada Indosport, Senin, 8 Juli 2019. "Jangankan gaji, bonus-bunus saja belum dapat," sambungnya lagi.

Padahal, manajemen sudah berjanji akan melunasi kewajibannya itu pada tanggal 01 Juli 2019 lalu. Tapi hingga kini, hal tersebut belum juga terealisasi. "Aku saudah tanya ke klub, nanti mereka selesaikan katanya. Janjinya dibayar tanggal 01 kemarin. Jadi saya menunggu saja ini," ujarnya.

Padahal sebelum Liga 2 musim 2019 ini dimulai, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meminta kepada semua klub peserta untuk tidak melakukan penunggakan gaji.

Bahkan BOPI tidak segan melarang tim yang masih punya hutang, untuk berkompetisi di Liga 2 musim ini. Mereka baru boleh berkompetisi jika tunggakan itu lunas dibayarkan.

Penegasan itu disampaikan Plt Sekjen BOPI, Sandi Suwardi Hasan. Menurutnya, komitmen BOPI tidak bisa diganggu gugat.  Yakni, kalau klub tak bisa membayar tunggakan, BOPI tidak akan mengeluarkan rekomendasi kompetisi. "Atau tim-tim itu tidak boleh ikut kompetisi," tegas Sandi.

Namun pada akhirnya, BOPI memberikan rekomendasi bergulirnya Liga 2 musim ini. PSBS Biak sendiri mengawali  kiprahnya di kasta kedua musim ini dengan hasil negatif.

Mereka kalah 0-4 dari Persik Kediri di laga pembuka, dan kembali menelan kekalahan dari Persatu 1-0 pada laga keduanya. Namun PSBS akhirnya mampu bangkit saat menjamu Madura FC dan meraih kemenangan 1-0, Sabtu, 6 Juli 2019.

INDOSPORT

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus