Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sepakbola

Duel Yordania vs Qatar di Final Piala Asia 2023, Adu Ambisi Hussein Ammouta vs Marquez Lopez untuk Cetak Sejarah

Final Piala Asia 2023 akan menyajikan duel antara Yordania vs Qatar di Stadion Lusail pada hari Sabtu, 10 Februari 2024

10 Februari 2024 | 13.14 WIB

Pelatih Yordania Hussein Ammouta dan pelatih Qatar Marquez Lopez berjabat tangan menjelang laga final Piala Asia 2023. Doc. AFC.
Perbesar
Pelatih Yordania Hussein Ammouta dan pelatih Qatar Marquez Lopez berjabat tangan menjelang laga final Piala Asia 2023. Doc. AFC.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Final Piala Asia 2023 akan menyajikan duel antara Yordania vs Qatar di Stadion Lusail pada hari Sabtu, 10 Februari 2024. Kedua tim berusaha mencetak sejarah. Yordania bertujuan untuk menjadi juara untuk pertama kali dalam sejarah, sedangkan Qatar berusaha menjadi negara kelima yang memenangkan gelar berturut-turut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Yordania tampil di partai final turnamen besar untuk pertama kalinya. Namun, perjalanan mereka ke tahap ini ditandai dengan semangat juang yang luar biasa. Pasukan Hussein Ammouta menunjukkan ketangguhan saat mengalahkan Irak di babak 16 besar dan Tajikistan di perempat final sebelum tampil gemilang dengan mengalahkan Korea Selatan di semifinal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami tidak perlu menjelaskan betapa pentingnya laga final, karena kedua tim ingin meraih gelar bersejarah. Kami mempersiapkan diri seperti biasa, tanpa menambah tekanan apa pun kepada para pemain, dan kami berharap dapat menghasilkan performa yang mencerminkan level tim kami. Pertandingan ini sangat penting, dan mungkin menjadi saksi gelar besar pertama sepak bola Yordania,” kata pelatih Ammouta dikutip dari AFC.

“Saya sangat puas dengan pencapaian kami. Merupakan tantangan pribadi bagi saya untuk membawa Yordania ke final dan saya telah mencapai apa yang saya tuju. Kami akan memiliki skuad penuh meskipun ada beberapa cedera ringan tetapi para pemain akan siap,” ucap Ammouta lagi.

Meski berhasil mengalahkan Qatar 2-1 dalam pertandingan persahabatan pra-turnamen, Ammouta mengatakan sang juara bertahan akan menjadi tantangan berat. Selain menghadapi sebelas pemain, Yordania akan menghadapi gemuruh dukungan dari para pendukung tuan rumah. “Qatar adalah juara bertahan dan bermain di kandang sendiri, menjadikan mereka lawan yang tangguh. Tidak mudah bermain melawan mereka. Tidak mudah untuk mencapai apa yang telah mereka lakukan," ujar dia.

“Kami memainkan pertandingan persahabatan dan sulit untuk mengamankan kemenangan melawan Qatar. Meski menghadapi kesulitan, kami semua bersatu dalam upaya melewati garis finis dengan sukses. Kami bertujuan untuk melampaui ekspektasi,” kata  Ammouta. 

Apa kata pelatih Qatar Marquez Lopez?

Qatar, yang mencapai final Piala Asia kedua berturut-turut, tampil luar biasa di bawah pelatih Marquez Lopez. Pelatih asal Spanyol itu sangat yakin timnya akan menampilkan performa terbaik di final. “Para pemain hanya memiliki waktu dua hari untuk pulih setelah semifinal (melawan Iran). Istirahat dan pemulihan sangat penting, terutama mengingat kami menghadapi tim yang sangat kami hormati,” kata dia.

“Saya yakin semua pemain saya lebih dari mampu dan pantas bermain di turnamen ini. Saya selalu menekankan untuk mengetahui kekuatan masing-masing pemain dan bagaimana mereka dapat berkontribusi. Setiap pemain telah berperan dalam membawa kami ke posisi kami sekarang. Ini adalah bagian mendasar dari filosofi kami,” ujar Lopez menambahkan.

Akram Afif, Almoez Ali dan Hasan Al Haydos telah menjadi inspirasi bagi Qatar melangkah ke final. Lopez mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada ketiga pemain kuncinya.

“Pemain bukanlah mesin; mereka berlari dan bermain keras. Wajar jika kinerja mereka naik turun. Iran bangkit dan hampir mencetak gol, tapi kami juga punya peluang untuk mencetak gol. Tidak ada pemain yang bisa mempertahankan performa puncaknya selama 90 menit penuh, namun kami memberikan yang terbaik untuk mengamankan kemenangan."

“Di final akan selalu ada tekanan, apalagi melawan tim yang tampil bagus sepanjang turnamen. Namun, kami di sini dengan keberanian dan tekad yang sama, hanya bercita-cita untuk menang. Itu yang paling penting bagi kami," ujar pelatih berusia 62 tahun itu.
 
“Pada akhirnya, persaingan mendorong kita, dan masing-masing dari kita bertujuan untuk menjadi pemenang. Ammouta luar biasa, memiliki pengalaman melatih di Qatar. Kami bertekad bersaing sengit dan tampil maksimal untuk memenangkan pertandingan. Posisi kedua tidaklah cukup, kami bertujuan untuk menjadi yang terbaik di Asia,” kata Lopez.

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Lulus dari Universitas Indonesia program studi Indonesia pada 2014, ia bergabung bersama Tempo pada 2015. Sempat meliput politik dan hukum seputar Pemilu 2019, ia kini berfokus pada isu gaya hidup dan olahraga. Pada 2019, bersama Danang Firmanto, ia meraih ExCel Award, penghargaan untuk karya jurnalistik terbaik di bidang pemilu di kawasan ASEAN.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus