Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Indonesia

Erick Thohir: PSSI Siap Diinvestigasi untuk Ungkap Kasus Mafia Bola dan Match Fixing di Indonesia

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan pemberantasan mafia bola dan pengungkapan match fixing di Liga Indonesia tidak pandang bulu.

14 Desember 2023 | 10.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir menandatangani MoU Polri dan PSSI soal kesepakatan menciptakan iklim sepak bola Indonesia yang baik, di Mabes Polri pada Rabu, 13 Desember 2023. TEMPO/Bagus Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan pihaknya siap membantu pemberantasan kasus mafia sepak bola di Indonesia. Ia menyebut pihak federasi siap diinvestigasi jika memang diperlukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pria yang menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mengungkapkan bahwa pemberantasan mafia bola dan pengungkapan kasus match fixing telah memasuki babak baru. Ia menegaskan bahwa pengungkapannya tanpa pandang bulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Oleh karena itu, saya dan PSSI siap diperiksa jika memang diperlukan dalam pengungkapan mafia bola ini. PSSI akan selalu transparan," ujar Erick dikutip dari laman resmi PSSI.

Polri dan PSSI sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman yang salah satunya berfokus pada pemberantasan match fixing dan mafia sepak bola Indonesia di di Mabes Polri, Rabu, 13 Desember 2023. Pembentukan Satgas Antimafia Bola Polri dan Satgas Antimafia Bola Independen menjadi salah satu wujud dari kerja sama tersebut.

Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden FIFA Gianni Infantino saat Piala Dunia U-17 2023 berlangsung di Tanah Air sebagai bagian dari transformasi sepak bola Indonesia. "Hal yang luar biasa terjadi hari ini bahwa cita-cita sebagai bangsa yang ingin memiliki sepak bola bersih dan berprestasi dilakukan terus menerus oleh Presiden Jokowi dan Presiden (FIFA) Gianni Infantino. Mereka percaya sepakbola indonesia bisa jadi yang terbaik di Asia Tenggara, Asia, dan bahkan di dunia."

Dalam kesempatan tersebut Satgas Antimafia Bola Polri dan PSSI juga mengungkap kasus judi bola yang melibatkan rumah judi SBOTOP dengan empat orang telah ditetap sebagai tersangka, lalu kasus pengaturan skor di Liga 2 yang melahirkan delapan orang tersangka, salah satunya Vigit Waluyo.

Erick mengatakan FIFA dan pemerintah terus mendorong agar sepak bola Indonesia bersih dari pengaturan skor. Ia pun memastikan kerja sama PSSI dan Polri sejauh ini berjalan lancar. Piala Dunia U-17 2023, kata dia, menjadi salah satu contohnya.

"Ini menunjukkan bahwa kita bisa dan ke depannya penyelenggaraan event internasional dapat terus berkelanjutan sesuai harapan Presiden Jokowi. Terima kasih atas atensi dan dukungan Kapolri, juga dukungan dari satgas anti mafia bola," tutur Erick.

Pilihan Editor: 3 Fakta Terbaru Kasus Match Fixing Liga Indonesia, Libatkan Vigit Waluyo hingga Beromzet Miliaran Rupiah




Randy Fauzi Febriansyah

Randy Fauzi Febriansyah

Jurnalis olahraga Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus