Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Indonesia

Erick Thohir: Upaya Pemberantasan Mafia Bola Telah Memasuki Babak Baru

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan bahwa upaya pemberantasan mafia sepak bola kini telah memasuki babak baru.

13 Desember 2023 | 22.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir menandatangani MoU Polri dan PSSI soal kesepakatan menciptakan iklim sepak bola Indonesia yang baik, di Mabes Polri pada Rabu, 13 Desember 2023. TEMPO/Bagus Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa upaya pemberantasan mafia sepak bola kini telah memasuki babak baru sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo. PSSI dan Polri telah membentuk Satgas Anti Mafia Bola Polri yang dilengkapi oleh Satgas Anti Mafia Bola Independen sebagai pendampingan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"FIFA dan pemerintah ingin mendorong sepak bola Indonesia tidak terindikasi adanya pengaturan skor," kata Erick dalam Konferensi Pers Satgas Anti Mafia Bola di Mabes Polri, Jakarta, Rabu,  13 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erick mengucapkan terima kasih atas keseriusan Presiden dan Kapolri dalam mendorong pengungkapan mafia sepak bola. Ia menegaskan bahwa pengungkapannya tanpa pandang bulu. "Oleh karena itu, saya dan PSSI siap diperiksa jika memang diperlukan dalam pengungkapan mafia bola ini. PSSI akan selalu transaparan," katanya, seperti dikutip dari rilis PSSI.

Hadir pada kesempatan tersebut Kapolri Jenderal Polisi Listyi Sigit Prabowo, Kepala Satgas Anti Mafia Bola Polri Irjen Polisi Asep Edi Suheri, Ketua Satgas Anti Mafia Bola Independen Maruarar Sirait, serta Anggota Satgas Anti Mafia Bola Independen Najwa Shihab. 

"Hal yang luar biasa terjadi hari ini bahwa cita-cita sebagai bangsa yang ingin memiliki sepak bola bersih dan berprestasi dilakukan terus menerus oleh Presiden Jokowi dan Presiden (FIFA) Gianni Infantino. Mereka percaya sepak bola Indonesia bisa jadi yang terbaik di Asia Tenggara, Asia, dan bahkan di dunia," kata Erick.

Erick menambahkan, "Kapolri selalu mengingatkan saya agar dinamika yang terjadi di suporter juga harus kita jaga agar keamanan terjamin dan suporter dapat pulang ke rumah dengan selamat."

Erick pun menegaskan bahwa kerja sama PSSI dengan Polri berjalan dengan baik. Terbukti dalam penyelenggaraan Piala Dunia U17 FIFA berlangsung aman. 

"Ini menunjukkan bahwa kita bisa dan ke depannya penyelenggaraan event internasional dapat terus berkelanjutan sesuai harapan Presiden Jokowi. Terima kasih atas atensi dan dukungan Kapolri, juga dukungan dari satgas anti mafia bola," kata Erick.

Sementara itu, Kapolri mengatakan bahwa langkah yang telah dilaksanakan Satgas Anti Mafia Bola Polri ini merupakan upaya menjalankan kebijakan Presiden, yaitu membangun iklim sepak bola yang baik dan kondusif. 

"Kami concern terhadap kebijakan Presiden dan Ketum PSSI untuk membawa sepak bola indonesia ke arah yang lebih baik, menciptakan atlet yang berprestasi, dan membawa sepak bola Indonesia berkualitas ke kancah internasional," ujar Kapolri.

Jenderal Sigit memastikan, komitmen Polri untuk membantu mewujudkan sepak bola yang berkualitas dalam setiap ajang nasional maupun internasional akan terus dilakukan.

"Tentunya untuk menciptakan kompetisi yang fair, maka kita sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang penegakan hukum dengan Satgas Mafia Bola Polri dan Satgas Mafia Bola Independen ini dalam rangka bagaiman betul-betul iklim sepak bola ke depan betul-betul bisa lebih baik," kata dia.

Ketua Tim Satgas Independen Maruar Sirait mengakui, pemberantasan pengaturan skor di sepak bola Indonesia tidaklah mudah. Namun, ia percaya Polri akan menyeret seluruh pihak hingga ke meja hijau. Dia mengungkapkan laporan dugaan mafia skor dalam pesepak bolaan Indonesia telah banyak diadukan kepada Satgas Independen.

"Kami percaya, di bawah Pak Kapolri Jenderal Sigit, pasti akan diproses dengan benar, selama ada fakta dan bukti," kata Ketua Tim Satgas Independen itu.

Anggota tim satgas, Najwa Shihab, menyampaikan bahwa pihaknya bertugas menerima, menampung, mengelola, dan melakukan investigasi dugaan pengaturan skor. Setelah itu, tim akan berkoordinasi dengan Satgas Antimafia Bola Polri untuk tindak lanjut proses hukum.

Najwa mengatakan, saat pertemuan pemerintah dengan FIFA, ia sempat melakukan perbincangan bagaimana pemberantasan pangaturan skor bisa dilakukan. Pengaturan skor sendiri terjadi karena adanya uang untuk melakukan tindak kriminal dalam sebuah pertandingan.

"Salah satu terapi yang paling pas adalah memang kerja sama dengan aparat penegak hukum," tutur Najwa.

Ia pun mengapresiasi koordinasi, inisiasi, dan segala upaya di bawah kepemimpinan Jenderal Sigit mengenai hal itu. Najwa juga menegaskan, dukungan dan partisipasi masyarakat untuk menjaga integritas sepak bola di Indonesia sangat penting dilakukan.

Sementara itu, Satgas Anti Mafia Bola telah mengungkap beberapa kasus pengaturan skor. Sebelumnya, telah dilakukan penangkapan kepada delapan orang tersangka, dengan salah satunya sosok yang terkenal tidak pernah tersentuh hukum.

Kasatgas Anti Mafia Bola Polri Irjen Pol Asep Adi Suheri kemudian membeberkan, hari ini diungkap kepada masyarakat penangkapan empat tersangka pembuat situs judi online berpenghasilan Rp 481 miliar. Bahkan, uang itu juga digunakan untuk membiayai salah satu klub bola yang masih diselidiki hingga saat ini.

"Perlu kami sampaikan, penanganan match fixing sudah ada 4 wasit yang sudah kita tetapkan tersangka dan juga ada satu penyumbang dana atas nama VW," kata Kasatgas.

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus