Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Fakta-Fakta Bambang Hartono Pemilik Como 1907, Pernah Jadi Atlet Indonesia Tertua

Bambang Hartono Pemilik Como 1907 adalah seorang atlet bridge. Ia menjadi atlet tertua kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018 di usia 78 tahun.

19 Mei 2024 | 08.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Como 1907 memastikan diri promosi ke Serie A Italia 2024-2025. Kehadiran pengusaha asal Indonesia Hartono Bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono disebut sebagai salah satu sosok penting di balik keberhasilan klub bangkit dari keterpurukan.

Sebelum berhasil naik ke kasta tertinggi Serie A Italia, Como 1907 sempat terjerembab cukup lama di kompetisi Serie C Italia mulai 2009 hingga 2020. Kala itu, mereka cukup banyak melakukan pergantian pelatih, mulai Antonio Di Bari, Amilcare Rivetti Pietro Porro, hingga Carlo Sabatini. Pada 4 April 2019, kepemilikan Como 1907 kembali diambil alih oleh pengusaha asal Indonesia, oleh Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono melalui salah satu unit perusahaannya, yakni SENT Entertainment Ltd.

Fakta-Fakta Bambang Hartono

1. Atlet Asian Games Tertua

Michael Bambang Hartono menjadi atlet tertua dalam kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018. Saat itu, usianya sudah menginjak 78 tahun. Ia menjadi perwakilan kontingen Indonesia di cabang permainan Bridge. Bambang memang sejak lama menyukai permainan Bridge. Ia mengawali karier sebagai atlet Bridge sedari 1951.

Dalam rentang waktu puluhan tahun sebagai pemain bridge, Bambang mengakui bahwa pengalaman yang paling berkesan adalah saat melakukan perjalanan maraton untuk menjalani uji coba selama hampir dua bulan berkeliling Eropa dan Amerika Serikat sebelum gelaran Asian Games 2018. 

2. Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia

Hartono Bersaudara sejak lama dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Total kekayaan keluarga Hartono hingga saat ini mencapai 22,8 US Dollar atau setara Rp 366 triliun. Setelah sempat lima tahun bercokol sebagai orang paling kaya di Indonesia, Hartono Bersaudara harus merelakan tempat itu untuk Prajogo Pangestu pada 2024 kali ini. 

Adapun posisi wahid orang terkaya di Indonesia diduduki raja petrokimia dan energi Prajogo Pangestu. Dikutip Jumat, 12 April 2024, harta Prajogo melambung tujuh kali lipat dari 5,3 miliar dolar AS pada 2023 menjadi 43,4 miliar dolar AS. Setelah Prajogo, posisi kedua ditempati Low Tuck Kwong. Raja batu bara ini mempunyai kekayaan 27,4 miliar dolar AS.

Sebetulnya, hingga Desember 2023, Hartono bersaudara, masih mempertahankan posisi orang terkaya nomor satu di Indonesia dengan kekayaan 48 miliar dolar AS, miliar, naik 300 juta dolar AS dari tahun sebelumnya. Kala itu kekayaan Prajogo sudah membayangi.

3. Memiliki 9 Sumber Kekayaan

Sebagian kekayaan Budi Hartono dan Michael Hartono diperoleh dari investasi di Bank Central Asia (BCA), Bank BCA menjadi salah satu yang paling populer. Keluarga Hartono membeli saham Bank BCA usai keluarga Salim kehilangan kendali akibat krisis ekonomi Asia pada 1997-1998. Namun, mereka juga mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari berbagai sektor bisnis. 

Beberapa unit bisnis lain yang dimiliki mereka adalah perusahaan rokok Djarum, perusahaan properti, seperti Hotel Indonesia, Kempinski, Grand Indonesia, hingga Kempinski Residence. Kemudian ada pula bisnis di bidang lain, seperti elektronik (Polytron), Agribisnis (PT Hartono Planatation Indonesia), menara telekomunikasi (PT Sarana Menara Nusantara Tbk), media (Soccer TV, Mola TV), makanan dan minuman (Yuzu, Delizio Caffino), hingga digital (PT Global Digital Niaga).

4. Membeli Como dengan Harga 14 Miliar

Melansir Laprovincia di Como, SENT Entertainment LTD merupakan perusahaan yang bergerak di bidang media dan entertainment di London yang disokong penuh oleh Robert Budi Hartono dan Robert Wijaya Suwanto. Hartono Bersaudara pun membeli saham Como 1907 dengan banderol sekitar 850 ribu euro atau sekitar Rp 14,77 miliar. Mereka juga melunasi utang klub sekitar 150 ribu euro atau sekitar Rp 2,59 miliar. Kondisi keuangan klub yang tidak sehat membuat harga jualnya tidak terlalu mahal.

Keseriusan orang terkaya di Indonesia itu dibuktikan lewat investasi infrastruktur olahraga baru, pembangunan akademi secara serius, hingga renovasi stadion. Hasilnya pun langsung terasa. Dalam waktu tiga musim, Como 1907  bisa langsung promosi.

ANANDA RIDHO SULISTYA | COMO FOOTBALL | NIA HEPPY LESTARI | HENDRIK KHOIRUL MUHID | ANTARA | MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: 2 Legenda Barcelona yang Juga Pemilik Como 1907

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus