Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Impian Istanbul untuk menggelar laga Final Liga Champions musim ini disebut telah pupus. Badan Sepak Bola Eropa, UEFA, dikabarkan telah memutuskan untuk memindahkan laga tersebut ke Estadio do Dragao, Porto, Portugal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Media-media Inggris menyatakan bahwa keputusan tersebut telah final meskipun belum ada pernyataan resmi dari UEFA. Terpilihnya markas FC Porto itu sendiri terjadi setelah terjadinya perundingan alot antara UEFA dengan FA, PSSI-nya Inggris, dan pemerintah Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya FA dan pemerintah Inggris mendesak agar partai puncak Liga Champions tak digelar di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul. Pasalnya Turki masuk ke dalam daftar merah perjalanan Inggris setelah terjadi peningkatan kasus Covid-19 dalam satu bulan terakhir.
Pemerintah Turki sendiri sebenarnya sudah memberlakukan lockdown yang akan berakhir pada 17 Mei mendatang. Akan tetapi besar kemungkinan isolasi secara nasional itu akan diperpanjang mengingat masih tingginya angka penularan Covid-19 di sana.
FA meminta agar laga final digelar di Inggris mengingat akan mempertemukan dua klub asal Negeri Ratu Elizabeth tersebut, Manchester City vs Chelsea. Dengan begitu, mereka beralasan, laga tersebut akan dapat dihadiri oleh suporter kedua klub.
UEFA sendiri dikabarkan mengagendakan laga final tersebut digelar dengan penonton. Mereka telah menyiapkan enam ribu tiket untuk suporter masing-masing klub. Hanya saja, UEFA meminta agar Inggris melonggarkan aturan soal karantina bagi sekitar dua ribu orang staf, sponsor, tamu VIP dan media asing.
Dalam aturan saat ini, semua warga negara asing yang tiba dari luar negeri diharuskan menjalankan karantina selama 10 hari. UEFA meminta aturan itu dihapuskan.
Inggris disebut tak mengabulkan permintaan UEFA itu karena tak mau mengambil resiko. Alhasil, UEFA beralih ke Portugal yang masuk dalam daftar hijau perjalanan Inggris.
Dengan begitu, setiap suporter Manchester City dan Chelsea tak harus menjalani karantina selama 10 hari begitu pulang dari Portugal. Mereka disebut cukup melakukan tes swab sebelum dan sesudah melawat.
Portugal sendiri rencananya akan mulai membuka kembali stadion untuk penonton pada pekan depan. Hanya saja, jumlahnya dibatasi 10 persen dari kapasitas maksimal tiap stadion.
Menurut laman Sky Sports, UEFA tengah melobi pemerintah Portugal agar memperbolehkan laga final Liga Champions dihadiri 20 ribu penonton. Kapasitas Estadio do Dragao sendiri disebut mencapai 50 ribu penonton.
DAILY MAIL| THE SUN| SKY SPORTS