Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Indonesia Vs Thailand 0-4, Menpora Dukung Shin Tae-yong

Menpora Zainudin Amali tetap memberikan dukungan kepada Shin Tae-yong meskipun hasil final pertama Piala AFF 2020 Indonesia vs Thailand 0-4.

30 Desember 2021 | 09.53 WIB

Pesepak bola Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam (kedua kanan) menghalau bola dari pesepak bola Timnas Thailand Tristan Do (kanan) dalam pertandingan Babak Final Leg 1 Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Rabu, 29 Desember 2021.  ANTARA/Flona Hakim
Perbesar
Pesepak bola Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam (kedua kanan) menghalau bola dari pesepak bola Timnas Thailand Tristan Do (kanan) dalam pertandingan Babak Final Leg 1 Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Rabu, 29 Desember 2021. ANTARA/Flona Hakim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahrana Zainudin Amali memberikan dukungan kepada Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong meskipun skuad Garuda kalah 0-4 pada laga pertama final Piala AFF 2020 antara Indonesia vs Thailand Rabu malam kemarin. Menurut dia, skuad muda yang dibawa pelatih asal Korea Selatan itu merupakan cikal bakal timnas senior di masa depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Zainudin menyatakan bahwa Timnas Indonesia harus tetap diberikan dukungan meskipun menelan kekalahan pada laga malam tadi. Dia juga menyatakan bahwa keputusan Tae-yong membawa skuad muda pada ajang ini sudah tepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia juga mengingatkan bahwa masyarakat harus berpikir ke depan. Pasalnya, tim muda ini dipersiapkan juga untuk menghadapi SEA Games Vietnam yang akan digelar tahun depan.

"Kami berharap untuk leg kedua anak-anak bisa bangkit lagi, melupakan kekalahan yang hari ini dialami. Dan tentu tetap harus kita beri semangat, beri dukungan kepada mereka karena ini adalah pemain-pemain muda yang kita harapkan tim inilah yang akan tampil di SEA Games yang akan datang," kata Zainudin melalui siaran pers.

"Keputusan pelatih timnas Shin Tae-yong untuk membawa lebih banyak pemain-pemain muda adalah keputusan tepat. Di depan akan ada SEA Games. Pelatih Shin Tae-yong saya kira telah berbuat banyak, dia sudah tunjukkan, kita bisa masuk kebabak final Piala AFF meski kita tertinggal 0-4 di leg 1. Kita berharap para pemain timnas saat ini yang berlaga pada Piala AFF 2020 menjadi cikal bakal timnas senior."

Dia pun menyatakan bahwa pemerintah akan tetap memberikan perhatian dan apresiasi terhadap capaian Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Dia mengingatkan bahwa pemerintah sejak awal terus memberikan dukungan pada fase persiapan hingga pengiriman skuad ke Singapura.

"Perhatian pemerintah itu bukan pada saat di ujung, pemerintah memfasilitasi sejak awal, sejak persiapan di Pelatnas, pengirimannya kemudian kembali lagi dan itu akan kita lakukan terus," kata politikus Partai Golkar itu.

"Tapi ini adalah persiapan kita untuk cabang olahraga yang bisa lolos kualifikasi Olimpiade. Sepak bola tentu belum, tetapi karena sepak bola ini merupakan olahraga yang sangat digemari oleh begitu banyak masyarakat Indonesia, maka tentu pemerintah juga memberikan perhatian dan apresiasi terhadap capaian mereka."

Timnas Indonesia mengalami kekalahan 0-4 pada laga pertama final Piala AFF 2020 Rabu malam kemarin. Skuad asuhan Shin Tae-yong memang dianggap kalah level karena berisikan para pemain muda berusia di bawah U-23 dan hanya segelintir pemain senior.

Sementara Timnas Thailand justru sebaliknya. Pelatih Alexandre Polking hanya membawa empat pemain berusia di bawah U-23 dalam skuadnya ke Piala AFF 2020. Dengan usia pemain yang matang, tak heran jika kemudian Thailand menjadi favorit utama untuk meraih gelar juara.

Kekalahan 0-4 pada laga pertama final Piala AFF 2020 Indonesia vs Thailand tadi malam membuat langkah anak asuh Shin Tae-yong berat pada laga kedua. Witan Sulaeman cs harus menang minimal dengan jarak lima gol untuk meraih trofi.

Baca: Indonesia vs Thailand 0-4, Shin Tae-yong Tetap Kebanjiran Dukungan

Febriyan

Lulus dari Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada pada 2009 dan menjadi jurnalis Tempo sejak 2010. Pernah menangani berbagai isu mulai dari politik hingga olah raga. Saat ini menangani isu hukum dan kriminalitas

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus