Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Piala Konfederasi: Uji Coba Teknologi VAR Timbulkan Kebingungan

Teknologi atau sistem Video Asisten Wasit (Video Assistant Referee/VAR) yang diuji di Piala Konfederasi di Rusia sempat menumbulkan kebingungan.

19 Juni 2017 | 08.50 WIB

kwh.nl
Perbesar
kwh.nl

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi atau sistem Video Asisten Wasit (Video Assistant Referee/VAR) yang diuji di Piala Konfederasi 2017 di Rusia sempat menumbulkan kebingungan peserta. Pelatih Cile, Juan Antonio Pizzi, menilai diperlukan lebih banyak waktu untuk memahami teknologi baru itu, setelah timnya merasakan hasil positif dan negatif.

Saat mengalahkan Kamerun dengan skor 2-0 pada pertandingan pembukaan mereka di Stadion Spartak pada Minggu, Cile memiliki "gol" yang tidak disahkan menjelang turun minum ketika VAR memutuskan bahwa Eduardo Vargas berada pada posisi offside ketika ia mencetak gol. Namun acuan lain dari wasit pada akhir pertandingan membuat Vargas mampu mencatatkan namanya dalam daftar pencetak gol. Awalnya, golnya dianggap offside namun kemudian disahkan setelah ditinjau ulang.

Baca: Piala Konfederasi: Portugal Ditahan Meksiko, Apa Kata Ronaldo?

"Menurut saya sistem ini memerlukan waktu. Jika saya memahaminya dengan tepat, kami sekarang menguji coba sistem dan mungkin ada keraguan kami terbiasa pada situasi-situasi lain di sepak bola," tutur Pizzi.

"Menurut saya kami harus menunggu dan melihat dan mungkin ketika kami mulai terbiasa dengan hal ini, ini akan menjadi lebih baik," ucapnya pada konferensi pers setelah pertandingan pembukaan Grup B.

"Memiliki gol pada akhir babak pertama yang tidak disahkan mencipatakan rasa stress kepada para pemain karena mereka tidak terbiasa dengan situasi seperti itu. Namun, di sisi lain, teknologi pada akhirnya mungkin akan lebih memberikan keadilan pada permainan."

"Satu-satunya hal negatif mengenai insiden hari ini dengan VAR adalah bahwa sulit bagi para pemain yang berfokus pada permainan untuk menyerapnya, dan bahkan meski itu keputusan yang tepat hal itu berdampak pada psikologis mereka."

Arturo Vidal melayangkan protes keras kepada para ofisial pertandingan ketika timnya berada dalam situasi tidak menguntungkan menjelang turun minum, namun belakangan mengatakan aksinya itu terjadi karena panasnya nuansa permainan. "Ini adalah pertama kalinya kami harus bermain dengan teknologi baru ini dan memang benar ketika Anda keluar ke lapangan, Anda berkonsentrasi penuh, maka ketika hal itu terjadi pada Anda, sulit untuk memahaminya."

Baca: Piala Konfederasi: Sanchez Gemilang, Cile Kalahkan Kamerun 2-0

"FIFA telah menjelaskan semuanya kepada kami sebelum pertandingan namun, meski demikian, tidak mudah untuk menerima bahwa gol itu offside. Namun pada akhirnya kami menerimanya sebagai keputusan yang adil dan sistem ini akan berguna," tambah Vidal. 

Di bawah sistem VAR, wasit dapat berkomunikasi dengan dua asisten wasit yang melihat video di ruangan di stadion dengan akses ke seluruh saluran kamera.

Mereka memantau gol-gol yang tercipta, penalti-penalti yang diberikan, kartu merah langsung dan kasus kesalahan identitas pemain, ketika seorang pemain yang mendapat kartu kuning atau kartu merah sebenarnya tidak terlibat dalam insiden.

Seperti terlihat di Piala Konfederasi, VAR dapat mengoreksi wasit ketika pertandingan sedang berlangsung, sedangkan ofisial pertandingan dapat mengacu keputusan-keputusan mereka untuk melakukan peninjauan. Badan pembuat peraturan sepak bola IFAB diharapkan dapat mensahkan penggunaan VAR dengan basis permanen pada Maret.


ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yocta Nurrahman

Yocta Nurrahman

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus