Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester United Ruben Amorim tak ingin terlalu memuji Amad Diallo meski pemain muda asal Pantai Gading itu mencetak tiga gol atau hattrick saat menghadapi Southampton pada Liga Inggris di Old Trafford pada Jumat dinihari, 17 Januari 2025. Dalam laga itu, MU menang 3-1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melawan tim juru kunci Southampton, Manchester United tertinggal di babak pertama akibat gol bunuh diri Manuel Ugarte. Berstatus sebagai tuan rumah, tampak Manchester United akan mengalami kekalahan keempat berturut-turut di kandang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Diallo menggendong Setan Merah. Ia menjadi pemain termuda kedua yang mencetak hat-trick Liga Primer setelah Wayne Rooney bersama Manchester United. Tiga gol dalam 10 menit terakhir untuk membawa timnya menang.
"Yang penting adalah menang dan ia membantu kami dan kemudian ia menjalani musim yang sangat baik," kata Amorim tentang Diallo. "Tetapi Anda harus berhati-hati dengan anak-anak muda. Selamat kepadanya, nikmati malam ini dan ia perlu menghargai momen-momen ini.”
"Saya akan katakan padanya besok ia harus istirahat, makan makanan yang baik karena hari Minggu kami membutuhkannya lagi. Ia melakukan pekerjaan yang hebat, momen yang bagus bagi seorang anak muda untuk mencetak tiga gol bagi klub seperti ini,” ucap pelatih asal Portugal tersebut menambahkan.
Amorim memang mengakui adanya kesalahan atas penampilan buruk timnya yang masih terpuruk di posisi ke-12 klasemen Liga Inggris. Ia menilai bahwa penampilan buruk baru-baru ini di Liverpool dan Arsenal telah merugikan mereka.
"Saya memiliki harapan besar untuk semua orang, berusaha untuk benar-benar menuntut dan saya juga mengerti ketika mereka mencobanya dan tidak dapat melakukannya," ucap dia.
"Tekanan bermain di kandang lebih berat daripada bermain tandang. Tuntutan untuk mengendalikan semua aspek permainan melawan lawan ini lebih berat. Saya perlu meningkatkan latihan dan pemulihan para pemain. Kami lelah, bukan hanya tubuh tetapi juga pikiran. Ini adalah permainan yang berbeda, kami harus lebih menekan. Jika kami tidak menguasai bola terlalu lama, kami akan menderita,” kata Amorim.