Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Zhang Yuning, salah satu striker andalan timnas Cina, menjadi pusat perhatian setelah momen emosional yang terjadi saat ia mencetak gol ke gawang timnas Indonesia. Peristiwa ini terjadi dalam laga yang berlangsung pada Selasa lalu. Setelah berhasil menjebol gawang Indonesia, Zhang terlihat menangis di lapangan.
"Saya tidak bisa mengendalikan diri untuk beberapa saat, dan saya sedikit bersemangat. Saat itu, bola terlalu bagus. Saya hanya perlu menyelesaikan tembakan dengan satu tendangan. Setelah mencetak gol, saya sungguh lega. Lagipula, saya sudah berjuang sejak lama untuk mencetak gol. Saya merasa tidak senang dan frustrasi, tetapi pada akhirnya saya bisa membantu tim menang. Saya sangat senang," katanya dilansir dari Sohu, Rabu, 16 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Zhang Yuning lahir di Nanjing, China, pada 5 Januari 1997. Zhang memulai karier sepak bolanya pada tahun 2008 dengan bergabung ke akademi muda Hangzhou Greentown. Berkat performa yang impresif di akademi, ia dipanggil untuk memperkuat tim nasional U-17 China di Piala AFC U-16 2012, di mana ia berhasil mencetak dua gol dalam tiga pertandingan selama turnamen tersebut.
Pada musim 2015, Zhang dipromosikan ke tim utama Hangzhou Greentown, melakukan debutnya dan mencetak gol pertama untuk klub pada 13 Mei 2015 dalam laga yang berakhir imbang 1-1 melawan Wuhan Hongxing di Piala FA China 2015.
Pada Juli 2015, Zhang resmi menjadi bagian dari klub Belanda, Vitesse. Debutnya di kompetisi Eredivisie terjadi pada Februari 2016, dan tak lama kemudian ia berhasil mencetak gol perdananya. Musim berikutnya, Zhang dipercaya mengenakan jersey nomor 9, namun kesempatan bermainnya terbatas. Meski begitu, ia tetap menjadi sosok yang krusial, terutama saat mencetak gol pembuka di Piala KNVB. Kontraknya pun diperpanjang, namun ia harus puas menjadi penonton saat Vitesse meraih gelar juara piala pada tahun 2017.
Pada Juli 2017, Zhang Yuning bergabung dengan klub Premier League, West Bromwich Albion, dengan kontrak berdurasi tiga tahun, meskipun biaya transfernya tidak diumumkan. Setelah bergabung, ia segera dipinjamkan ke klub Bundesliga, Werder Bremen, dengan durasi peminjaman selama dua tahun.
Sayangnya, Zhang kesulitan menembus tim utama Werder Bremen, hanya dua kali duduk di bangku cadangan selama musim 2017-18. Ia menjadi pemain cadangan yang tidak dimainkan dalam pertandingan kandang melawan Borussia Dortmund pada 29 April 2018 dan laga tandang melawan Mainz 05 pada 12 Mei 2018. Akibat minimnya kesempatan bermain, masa peminjamannya dipersingkat pada Juni 2018.
Pada 22 Juni 2018, Zhang kembali dipinjamkan, kali ini ke klub Eredivisie, ADO Den Haag, untuk musim 2018-19. Namun, nasib kurang baik menimpanya ketika ia mengalami cedera ligamen pergelangan kaki kanan saat membela tim nasional U-23 China di Asian Games 2018 pada 24 Agustus 2018, yang membuatnya harus absen selama tiga bulan. Zhang akhirnya melakukan debutnya bersama ADO Den Haag pada 24 November 2018 dalam kemenangan tandang 3-2 melawan PEC Zwolle. Setelah bermain dalam enam pertandingan liga tanpa mencetak gol, peminjamannya kembali dipersingkat pada 22 Februari 2019.
Pada 24 Februari 2019, Zhang resmi pindah ke klub Liga Super Cina, Beijing Guoan. Ia melakukan debutnya untuk klub pada 1 Maret 2019, membantu tim meraih kemenangan 1-0 dalam laga tandang melawan Wuhan Zall. Tak butuh waktu lama bagi Zhang untuk mencetak gol pertamanya, yakni pada 9 Maret 2019, dalam kemenangan tandang 4-0 melawan Chongqing Lifan.
Selama pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Thailand pada 6 Juni 2024, Zhang terlibat dalam sebuah gol yang cukup kontroversial. Saat Cina tertinggal satu gol, pemain pengganti Behram Abduweli melakukan sundulan yang terbelokkan oleh rekan setimnya dan menuju gawang pada menit ke-79.
Meskipun banyak sumber mengaitkan gol tersebut dengan Behram, FIFA dan AFC justru mencatat Zhang sebagai pencetak gol. Hal ini karena bola diduga mengenai punggung Zhang, meskipun ia tidak sengaja dan berada dalam posisi yang pasif saat insiden itu terjadi.
ANANDA RIDHO SULISTYA | TRANSFERMARKT I SOCCERWAY
Pilihan Editor: Komentar Shin Tae-yong, Erick Thohir, dan Branko Ivankovic Usai Timnas Indonesia Takluk 1-2 dari Cina
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini