Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membahas kemungkinan pengembangan Stasiun Tanah Abang menjadi stasiun sentral.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Pak gubernur sampaikan, kan Kemenhub punya tanah empat hektare, jadi Pak gubernur minta itu pakai stasiun sentral atau stasiun pengganti,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai bertemu Heru Budi di Balai Kota Jakarta, Selasa, 8 Februarai 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia menyebut pengembangan stasiun sentral itu rencananya berada sekitar 500 meter dari lokasi Stasiun Tanah Abang dan ditargetkan akan menjadi salah satu ikon baru transportasi di Jakarta.
Di sisi lain ia juga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperbaiki lingkungan di sekitar stasiun Tanah Abang misalnya penataan bangunan dan taman.
Stasiun Tanah Abang punya peran strategis
Budi Karya mengatakan Stasiun Tanah Abang ini memegang peranan strategis untuk mendukung mobilitas masyarakat baik yang mengarah kawasan pusat kota hingga pekerja kantoran di sekitar pusat pemerintahan.
“Tanah Abang ini memang sesuatu, karena lalu lintasnya terbagi dua, satu akan ke Tanah Abang dan yang lain mereka yang akan ke arah perkantoran,” ucap Budi Karya.
Rencananya, Stasiun Tanah Abang akan menambah jalur dari empat menjadi enam jalur rel kereta. Tujuannya untuk mengakomodasi kepadatan penumpang kereta dan operasional KRL.
Kementerian PUPR, Kemenhub dan DKI kembangkan Stasiun Tanah Abang
Sementara itu, Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan pengembangan Stasiun Tanah Abang akan dikerjakan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan.
“Ada banyak tugas dibagi tiga, PUPR, Kemenhub, dan kami dari DKI turut dalam pengembangan Stasiun Tanah Abang,” imbuhnya.
Heru Budi Hartono telah mengusulkan pembangunan stasiun baru di dekat stasiun Tanah Abang kepada Presiden Jokowi. Stasiun baru itu untuk mengantisipasi pertumbuhan penumpang KRL ke Tanah Abang.
Pada saat ini penumpang KRL mencapai kurang lebih 100 ribu orang dan diprediksi akan terus bertambah. Kenaikan penumpang ini karena pertambahan kegiatan bisnis di DKI dan commuter.
Pembangunan stasiun baru itu akan dilakukan Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, bersama Pemprov DKI di depo yang ada saat ini. “Jadi stasiun Tanah Abang itu ada seluas 2,4 hektare. Di dalam 2,4 hektare itu ada depo,” kata Heru di Cakung, Jakarta Timur, Senin, 26 Desember 2022.
Heru Budi telah usulkan ke Jokowi
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan usul Heru Budi Hartono soal stasiun baru ke Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Heru usul agar pemerintah membangun stasiun baru di dekat Stasiun Tanah Abang.
Menurut Budi Karya, stasiun baru itu akan mengurai kepadatan penumpang di Stasiun Tanah Abang.
Tidak hanya bangun stasiun baru, Heru Budi juga akan menambah jalur KRL ke Stasiun Tanah Abang dengan menggandeng Pemerintah Pusat. Hal ini dilakukan karena pertumbuhan penumpang yang terus bertambah.
"Ini akan ada penambahan jalur kereta dari empat menjadi enam jalur,” kata Heru kepada wartawan, Senin, 26 Desember 2022.
Penambahan jalur itu bisa mengantisipasi kepadatan penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang pada tahun-tahun berikutnya yang jumlahnya mencapai ratusan ribu. “Ini untuk tahap pertama," ujar Heru Budi Hartono.
Saat ini, staisun sentral berada di Stasiun Manggarai yang menjadi pusat pergerakan penumpang dari sejumlah kota penyangga ke Jakarta.
Dari Stasiun Manggarai, penumpang antarkota bisa ke Depok, Bogor, Tangerang menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL).
Rencananya dari Stasiun Manggarai bisa menghubungkan Kelapa Gading dan Pegangsaan Dua melalui moda transportasi LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai.