Jumlah orang kaya global—orang dengan kekayaan US$ 1 miliar atau lebih—pada 2025 terus bertambah. Pada tahun ini,menurut World’s Billionaires List yang dirilis Forbes, setidaknya ada 3.000 orang yang tercatat memiliki kekayaan miliaran dolar. Jumlah ini melonjak dari jumlah miliarder dunia tahun sebelumnya yang sebanyak 2.781 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penambahan jumlah orang kaya tersebut terjadi meski dunia dilanda krisis bertubi-tubi pasca-pandemi Covid-19, krisis geopolitik Perang Rusia-Ukraina, serta krisis geopolitik Timur Tengah. Kebijakan tarif impor barang yang diinisiasi Donald Trump terhadap sejumlah negara—termasuk Indonesia—turut memicu ketidakpastian ekonomi saat ini. Namun, pertumbuhan ini menunjukkan daya tahan kekayaan para miliarder. Selain itu, banyak pebisnis yang kekayaannya bertambah di tengah krisis. Pada masa pandemi Covid-19, misalnya, memicu lonjakan valuasi saham teknologi yang memicu peningkatan jumlah individu yang sangat kaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Taipan asal Amerika Serikat Elon Musk kembali merajai daftar tersebut pada tahun ini. Bersama dengan Jeff Bezos dan Mark Zuckerberg, ia tercatat menjadi manusia dengan kekayaan melampaui US$ 200 miliar, atau lebih dari Rp 3.300 triliun. Musk tercatat memiliki kekayaan hingga US$ 342 miliar, lebih dari 20 kali lipat produk domestik bruto (PDB) Laos yang pada 2024 senilai US$ 14,95 miliar.
Sebagian besar orang kaya dalam daftar tersebut berasal dari negeri Abang Sam, dengan jumlah sebanyak 902 orang—hampir sepertiga dari populasi miliarder global. Di posisi berikutnya ada Cina–termasuk Hong Kong—yang memiliki 516 orang miliarder, lalu India sebanyak 205 orang. Sementara itu, Indonesia menyumbang 33 miliarder dalam daftar tersebut. Pengusaha batu bara Low Tuck Kwong tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia di daftar tersebut.

Faisal Javier