Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Aktivitas warga yang tinggal di pemukiman padat pinggiran kali kawasan Kebon Kacang, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023. BPS menyebut bahwa ketimpangan pada Maret 2023 naik. TEMPO/Tony Hartawan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa rasio gini Indonesia pada Maret 2023 bernilai 0,388. Angka ini naik dari 0,381 di semester II 2022, yakni pada bulan September, serta dari 0,384 pada semester I 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Untuk diketahui, rasio gini berkisar dari angka 0 hingga 1. Apabila nilainya semakin mendekati 1, maka rasio gini semakin tinggi, yang menandakan bahwa ketimpangan tergolong tinggi.
Tren tingkat ketimpangan di wilayah perkotaan umumnya lebih tinggi dibanding pedesaan, seperti ditunjukkan pada visualisasi di atas. Di saat rasio gini wilayah pedesaan cenderung menurun, rasio gini wilayah perkotaan justru menunjukkan peningkatan. Terlepas dari kehadiran pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19), rasio gini wilayah perkotaan memang selalu naik pada semester I setiap tahunnya, atau pada bulan Maret.
Ditilik dari distribusi pengeluaran, BPS mencatat bahwa distribusi pengeluaran kelompok 40 persen terbawah di perkotaan pada Maret 2023 mengalami penurunan dibanding September 2022, dari 17,19 persen menjadi 16,99 persen. Sedangkan di pedesaan mengalami tren sebaliknya, dari 21,06 persen menjadi 21,18 persen.
Untuk diketahui, BPS membagi distribusi pengeluaran penduduk Indonesia menjadi tiga kelompok, yakni 40 persen terbawah, 40 persen menengah, dan 20 persen teratas. Mengacu pada standar Bank Dunia, ketimpangan di wilayah perkotaan tergolong level sedang, sementara ketimpangan wilayah pedesaan masih berada pada kategori rendah.
Sebagai catatan, Bank Dunia membagi tingkat ketimpangan sebanyak tiga golongan berdasarkan pendapatan. BPS menggunakan acuan yang sama, tetapi berdasarkan pengeluaran. Ketimpangan rendah apabila distribusi pengeluaran 40 persen terbawah di atas 17 persen, ketimpangan sedang jika sumbangan pengeluaran 40 persen terbawah pada rentang 12-17 persen, dan ketimpangan tinggi jika sumbangan pengeluaran kelompok yang sama di bawah 12 persen.
Kenaikan tingkat ketimpangan Indonesia terjadi di saat angka Indonesia mengalami penurunan seperti dilaporkan oleh BPS.