Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud MD membagikan kiatnya untuk menyelesaikan permasalahan ketimpangan ekonomi apabila terpilih dalam Pilpres 2024. Hal tersebut disampaikan Mahfud saat menghadiri sebuah acara bertajuk ‘Dialog Diaspora NTT bersama Prof Mahfud MD” di Jakarta, Selasa kemarin, 19 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kesempatan itu, Mahfud mengatakan bahwa akar permasalahan dari kesenjangan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah di Indonesia hari ini adalah karena korupsi yang masih merajalela.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kenapa sekarang ini masih timpang? Kenapa sekarang semua ini pertumbuhan belum menyentuh enam persen? Teori yang paling bisa menjelaskan itu semua adalah karena Indonesia ini terlalu banyak korupsi,” kata Mahfud dalam acara tersebut.
Menurut Mahfud, apabila masalah korupsi bisa ditangani oleh pemerintah, maka dana yang diambil oleh para koruptor tersebut bisa digunakan untuk menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah untuk berkembang dan mendorong pertumbuhan ekonomi agar lebih merata.
Oleh karena itu, dia ingin agar pemerintah lebih fokus untuk meningkatkan perekonomian bangsa, sehingga dapat membagi pendapatan secara adil untuk mewujudkan pemerataan hingga ke tingkat masyarakat terbawah.
“Termasuk mengatasi ketimpangan antar satu daerah dengan daerah yang lain, termasuk tentu saja NTT yang harus menjadi bagian dari prioritas utama untuk pembangunan ke depan,” ucap dia.
Selain itu, dia juga mengaku telah mempelajari sedikitnya empat sektor penting yang harus diperhatikan dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Mulai dari besarnya belanja pemerintah, tingkat konsumsi masyarakat, kegiatan ekspor-impor, dan digitalisasi.
“Di empat sektor sumber pertumbuhan ekonomi masyarakat, itu korupsinya terlalu banyak,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu yakin bahwa perekonomian Indonesia berpotensi tumbuh lebih dari enam persen setiap tahunnya. Namun sayangnya, kasus korupsi yang tidak kunjung bisa diselesaikan pemerintah membuat semakin besarnya ketimpangan antara sumber daya alam dengan sumber daya manusia pengelola.
“Misalnya saya mencatat empat tahun terakhir kasus-kasus yang saya tangani saja itu menyangkut korupsi Rp 701 triliun,” ujarnya.
Adanya ketimpangan tersebut, kata Mahfud, secara otomatis membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi tidak merata. Dia kemudian mencontohkan kontribusi wilayah barat Indonesia yang mendominasi 80 persen pertumbuhan ekonomi negara. Bahkan, Pulau Jawa saja sudah menyumbang 57 persen perekonomian nasional, sedangkan wilayah timur hanya berkontribusi sebesar 20 persen.
Wakil presiden nomor urut tiga itu pun menyayangkan hal tersebut, mengingat wilayah timur Indonesia seperti Nusa tenggara Timur (NTT), memiliki potensi alam dan keberagaman budaya yang amat kaya. Tetapi, kondisinya malah masih di bawah rata-rata nasional karena pemerintah yang belum maksimal mengelola potensi yang ada.
“Sehingga saya katakan, teori apapun yang Anda pakai kalau tidak mampu memberantas korupsi, sekurang-kurangnya menghentikan keberlanjutan korupsi dari waktu ke waktu, maka pertumbuhan ekonomi tidak akan pernah mencapai maksimal,” ucap mantan Ketua dan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.
Mahfud MD berpasangan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Mereka akan bersaing dengan dua kandidat capres-cawapres lainnya, yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pesta Demokrasi 14 Februari 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melaksanakan debat calon wakil presiden pada Jumat 22 Desember 2023. Debat ini akan mempertemukan Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD untuk menyampaikan visi misi dan gagasannya kepada masyarakat Indonesia. Sedangkan, ketiga capresnya akan hadir hanya untuk menemani para wakilnya berkampanye.
RADEN PUTRI | ANTARA