Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Tips Kuliah di Luar Negeri dari Wamendiktisaintek Stella Christie: Tiga Kriteria hingga PT Need Blind

Kuliah di luar negeri merupakan salah satu opsi untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Wakil Menteri Stella Christie, ungkap strategi kuliah di luar negeri.

20 Desember 2024 | 03.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, membagikan strategi dan motivasi bagi calon mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah di luar negeri. Stella membagikan strategi tersebut melalui kanal YouTube resmi Kemendiktisaintek pada 9 Desember 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"What do top colleges want? You need to know the answer to that question. Kalau kalian tidak tahu jawaban dari pertanyaan itu, kalian tidak akan punya strategi yang tepat," ujar Stella dalam video berjudul ‘Strategy Session Pendaftaran S1 ke Perguruan Tinggi Luar Negeri’. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Stella kemudian membeberkan kriteria yang biasanya diinginkan oleh universitas di luar negeri. Pertama, calon mahasiswa harus memiliki kemampuan akademik yang kuat. Kedua, calon mahasiswa haruslah bisa memberikan kontribusi dalam lingkungan perguruan tinggi tujuan. Ketiga, calon mahasiswa diharapkan punya potensi untuk mengubah dunia. 

Kriteria-kriteria tersebut bisa dibuktikan dengan dokumen pendukung, seperti transkrip nilai atau sertifikat prestasi, baik non-akademik maupun akademik. Menurut Stella, calon mahasiswa juga harus bisa menulis esai untuk menunjukkan komitmen belajar yang meyakinkan pihak kampus luar negeri tujuan. 

Stella Christie juga berkata, calon mahasiswa bisa memanfaatkan perguruan tinggi luar negeri yang menerapkan kebijakan need-blind. Saat ini, setidaknya ada tujuh perguruan tinggi di Amerika Serikat yang menerapkan kebijakan need-blind, yaitu Harvard University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), Princeton University, dan Yale University.

Dengan adanya universitas need-blind, Stella menyebut calon mahasiswa tidak perlu memikirkan kondisi finansial untuk kuliah di luar negeri. Calon mahasiswa hanya perlu berusaha keras untuk mendaftar ke universitas tujuan. 

"Kalau kalian diterima di yang need-blind ini kalian akan bisa dibayarkan, diberikan financial aid oleh universitas tersebut. Itulah yang terjadi pada saya," ujar Stella. 

Ia juga menyebut bahwa keberhasilannya tersebut menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia memiliki peluang besar untuk menuntut ilmu di universitas-universitas terkemuka di luar negeri.

"Kalian jangan khawatir tentang dana. Kalau kalian diterima di top universitas (luar negeri) itu pasti ada jalannya. Saya jamin. Bukan berarti akan mulus tapi itu kemungkinan besar ada jalannya," ucap Stella

Tuai Kritik

Video tersebut menuai kritik dari warganet, salah satunya dari penulis Okky Madasari. Okky menilai yang dilakukan Stella lebih mencerminkan influencer ketimbang wakil menteri. 

“Sebagai Wamendikti, yang Anda seharusnya pikirkan adalah: Kenapa orang Indonesia masih merasa perlu sekolah S1 di luar negeri. Apa yang salah? Apa yang perlu diperbaiki dengan pendidikan tinggi di Indonesia?” tulis Okky Madasari melalui akun X pada Selasa, 10 Desember. Okky telah memberi izin kepada Tempo untuk mengutip pernyataannya.

Merespons kritik tersebut, Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar Simatupang mengatakan yang dilakukan Stella adalah memberikan edukasi bagi anak bangsa yang ingin mengenyam pendidikan di luar negeri.

“Dalam pendidikan ada prinsip apa yang kita sebut sebagai kesempatan, kan kita harus inklusif baik masyarakat kita yang memang mau mendalami di dalam negeri ataupun di luar negeri,” kata Togar kepada awak media di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Desember 2024.

Soal tudingan influencer, Togar mengatakan Stella Christie adalah sosok yang dekat dengan Generasi Z. Sehingga, peran Stella dalam video tersebut memberikan tips kuliah di luar negeri disebut bertujuan untuk memberikan wawasan dan dorongan bagi para anak muda.

Anastasya Lavenia Y berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: 5 Negara Favorit Mahasiswa Indonesia untuk Kuliah di Luar Negeri

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus