Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pebulutangkis Indonesia, Leani Ratri Oktila menunjukkan medali perak yang ia raih dalam kategori tunggal putri Paralimpiade Tokyo di Yoyogi National Stadium, Jepang, 5 September 2021. Leani harus puas dengan perak di nomor tunggal putri SL4 setelah dikalahkan wakil Cina, Cheng Hefang. REUTERS/Athit Perawongmetha
Aksi pebulutangkis Indonesia, Leani Ratri Oktila saat melawan wakil Cina, Cheng Hefang dalam laga final tunggal putri Paralimpiade Tokyo di Yoyogi National Stadium, Jepang, 5 September 2021. Setelah berjuang selama 51 menit, Leani takluk 19-21, 21-17, 16-21. REUTERS/Athit Perawongmetha
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aksi pebulutangkis Indonesia, Leani Ratri Oktila saat melawan wakil Cina, Cheng Hefang dalam laga final tunggal putri Paralimpiade Tokyo di Yoyogi National Stadium, Jepang, 5 September 2021. Perak ini menjadi medali kedua yang diraih atlet asal Riau ini di Paralimpiade 2020. Sehari sebelumnya ia berhasil merebut emas dengan menjuarai juara nomor ganda putri SL3-SU5, bersama pasangannya Khalimatus Sadiyah. REUTERS/Athit Perawongmetha
Aksi pebulutangkis Indonesia, Leani Ratri Oktila saat melawan wakil Cina, Cheng Hefang dalam laga final tunggal putri Paralimpiade Tokyo di Yoyogi National Stadium, Jepang, 5 September 2021. REUTERS/Athit Perawongmetha
Aksi pebulutangkis Cina, Cheng Hefan saat melawan wakil Indonesia, Leani Ratri Oktila dalam laga final tunggal putri Paralimpiade Tokyo di Yoyogi National Stadium, Jepang, 5 September 2021. Setelah mengalahkan Leani, Cheng Hefan berhasil meraih medali emas dalam kategori tersebut. REUTERS/Athit Perawongmetha
Aksi pebulutangkis Cina, Cheng Hefan saat melawan wakil Indonesia, Leani Ratri Oktila dalam laga final tunggal putri Paralimpiade Tokyo di Yoyogi National Stadium, Jepang, 5 September 2021. REUTERS/Athit Perawongmetha
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini