Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga berjalan di depan Masjid Menara Kudus atau Masjid Al Aqsa Manarat Qudus, Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah. Masjid bersejarah ini didirikan oleh Sunan Kudus alias Sayyid Ja'far Shadiq), seorang tokoh wali songo penyebar agama islam di Jawa pada tahun 956 H atau 1549 M. ANTARA/Yusuf Nugroho
Pengurus masjid berjalan menuju pintu masuk menara di Masjid Menara Kudus, Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah. Bentuk masjid yang menyerupai bangunan candi, disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat pada saat itu yang masih dipengaruhi budaya Buddha dan Hindu. ANTARA/Yusuf Nugroho
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga berwudu di Masjid Menara Kudus, Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah.Terdapat delapan pancuran untuk wudu dengan hiasan arca yang mengadaptasi keyakinan Buddha. Arca tersebut memiliki arti Delapan Jalan Kebenaran atau Asta Sanghika Marga. ANTARA/Yusuf Nugroho
Warga melaksanakan shalat di Masjid Menara Kudus, Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah. Di serambi depan masjid berdiri gapura paduraksa yang biasa disebut sebagai "lawang kembar". ANTARA/Yusuf Nugroho
Wisatawan berziarah di makam Sunan Kudus yang berada sisi barat Masjid Menara Kudus, Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah. Di sebelah barat masjid itu terdapat makam Sunan Kudus yang dikelilingi makam ahli waris, ulama, dan beberapa tokoh agama yakni Panembahan Palembang, Pangeran Pedamaran, dan Panembahan Condro yang banyak dikunjungi wisatawan dan para peziarah. ANTARA/Yusuf Nugroho
Tulisan kalimah Allah di bagian atas menara di Masjid Menara Kudus, Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah. Masjid Menara Kudus merupakan hasil akulturasi budaya Islam, Hindu, dan Buddha yang menjadi bukti nyata wujud kerukunan dan toleransi antar umat beragama. ANTARA/Yusuf Nugroho
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini