Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Dua belas seniman dan peneliti Indonesia menyajikan karya mereka pada Sharjah Biennial di Uni Emirat Arab.
Hasil penelitian mereka mengangkat suara yang terbungkam, dari nelayan di Jepara hingga protes petani Kendeng.
Karya atau kerja seni tidak secara eksklusif milik seniman.
DI sebuah desa telantar di gurun Al Madam, di bawah panas terik syamsu, terdapat sejumlah bangku sekolah yang ditumbuhi pepohonan. Dari dalam bait-bait yang terkubur pasir, terdengar nyanyian khas Badui. Namun tak ada orang di sana. Konon, penduduknya telah meninggalkan desa ini tiga dekade lalu. Sunyi mengamplifikasi isolasi. Kita terpikir-pikir akan ketahanan hidup, perpindahan, dan pengucilan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Nyanyian Badui hingga Protes Petani Kendeng