Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mencicip Ayam Goreng Ninit, Kuliner Legendaris yang Eksis Sejak 1983

Kedai kuliner Ayam Goreng Ninit didirikan sejak 1983 tanpa mengubah menu dan resepnya.

14 Juni 2023 | 07.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ayam Goreng Ninit, salah satu kuliner Legendaris Magelang. Tempo/Arimbi HP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Magelang - Aroma gurih menyeruak saat melintas di padat dan macetnya Jalan Iklas, Kota Magelang. Deretan kedai yang menjual aneka kuliner terlihat berjajar rapi, namun ada satu di antaranya yang paling ramai hingga parkirannya berjajar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempat yang paling ramai itu adalah Kedai Ayam Goreng Ninit, salah satu kuliner legendaris yang menjadi menu favorit untuk makan siang. Sang pengelola, Edi mengatakan Kedai Ayam Goreng Ninit didirikan sejak 1983 tanpa mengubah menu dan resepnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya, Edi hanya menjual ayam gorengnya di sebuah gerobak di Jalan Iklas, namun lambat laun dengan ramainya pembeli, ia mampu menyewa kios bahkan kini membuka satu cabang. "Hanya ada ayam goreng, ati dan kulit, lengkap dengan nasi, lalap dan sambal" kata dia saat ditemui Tempo di kedainya, Selasa, 13 Juni 2023.

Menurut Edi, keistimewaan dari ayam goreng yang ia jual adalah proses pembuatannya, yakni melalui cara presto sehingga daging ayam lebih empuk dan bumbunya meresap. Bahkan, dengan sekali cubit, ayam goreng yang ia buat bisa langsung terlepas dari tulangnya dan gurih hingga ke lapisan terdalam.

"Sambal kami juga khas, pedas manis dan encer, ditempatkan dalam teko plastik, bukan mangkok, jadi pelanggan lebih puas mencicipinya," kata Edi.

Tak hanya lezat, Ayam Goreng Ninit berlokasi strategis karena dekat dengan hotel dan persewaan sepeda motor. "Para wisatawan yang datang ke Magelang biasanya langsung singgah, terutama di jam makan siang pasti ramai," kata Edi.

Menurut Edi, pembeli yang datang tak hanya wisatawan, namun juga deretan pejabat hingga public figure. "Bondan Winarno, Nafa Urbah, Ganjar Pranowo, Anis Baswedan, dan masih banyak lagi, saya terkadang tidak hafal," ujarnya.

Dalam satu hari, Edi bisa menghabiskan kurang lebih 200 ekor ayam kampung maupun negri untuk menu di kedainya. "Itu di hari biasa (bukan weekend) kalau hari libur atau akhir pekan bisa lebih," kata dia.

Satu porsi ayam goreng Ninit hanya dibanderol Rp 15.000, sedangkan ati dan kulitnya Rp 3.000 per bijinya. "Nasi Rp 5.000 minuman es teh, es jeruk Rp 3.000," kata Edi.

Bagi wisatawan yang ingin mencicipi kuliner legendaris di Kota Magelang itu, bisa mengunjungi kedai Ayam Goreng Ninit mulai dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus