Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pendapat Pakar Paru mengenai Kematian Barbie Hsu yang Diduga karena Pneumonia

Dokter paru berkomentar terkait penyebab kematian Barbie Hsu dan penyebabnya perlu ditelusuri lebih dalam meski diduga karena pneumonia.

3 Februari 2025 | 23.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Barbie Hsu/Foto: Instagram/barbiehsu.fp

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Taiwan Barbie Hsu meninggal dunia pada usia 48 tahun dan kabar mulai beredar pada 2 Februari 2025, diduga karena terkena pneumonia setelah sebelumnya mengidap influenza selama libur Imlek 2025. Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Tjandra Yoga Aditama berkomentar terkait penyebab kematian pemeran serial populer "Meteor Garden" itu dan penyebabnya perlu ditelusuri lebih dalam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Khusus tentang kasus aktris 'Meteor Garden' Barbie Hsu ini maka tentu perlu dicari tahu dulu kejelasan rekam medisnya, baru dari situ kita dapat gambaran jelas tentang hubungan antara virus influenza dan kejadian pneumonia yang kemudian menyebabkan kematian,” ujarnya, Senin, 3 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pneumonia dapat didiagnosis berdasar anamnesis atau gejala dan keluhan lewat hasil pemeriksaan dokter berupa palpasi, perkusi, dan auskuktasi dengan stetoskop dan lainnya, serta hasil pemeriksaan radiologi dan juga pemeriksaan laboratorium darah. Sementara soal virus influenza menyebabkan pneumonia, menurutnya tergantung dari keseimbangan antara virulensi virus dan juga daya tahan tubuh orang yang terpapar.

Mengenai vaksinasi pneumonia, ia mengakui memang belum merupakan anjuran umum untuk semua orang. Namun ia menyebut vaksinasi dapat dilakukan pada kelompok risiko tinggi tertentu, seperti lansia, punya daya tahan tubuh rendah, pengidap penyakit paru kronis, dan juga yang akan bepergian ke tempat berisiko.

Jenis pneumonia
Pneumonia dibagi menjadi tiga, ringan (mild), sedang (moderate), dan berat (severe). Kasus pneumonia ringan kadang-kadang bahkan tidak perlu masuk rumah sakit. Pneumonia sedang biasanya memang harus di rawat di RS, sementara pneumonia berat bahkan bukan tidak mungkin harus dirawat di ICU dan juga pada keadaan tertentu memerlukan ventilator.

Pneumonia menurutnya bisa saja disebabkan bakteri, virus, dan juga jamur. Lalu untuk kasus yang disebabkan bakteri maka salah satu penyebab utama adalah bakteri Pneumokokus atau Streptococcus pneumoniae. Sementara pneumonia karena virus, contoh yang banyak dikenal adalah pada kasus-kasus COVID-19, juga ada H1N1 pandemi 2009, H5N1 yang dikenal sebagai flu burung.

“Virus influenza ada yang influenza A, B, dan lain-lain. Virus influenza A banyak sekali jenisnya dan penamaannya merupakan kombinasi Hemaglutinin (H) dan Neuraminidase (N). Setidaknya ada 18 jenis H (H1 sampai H16) dan 11 jenis N (N1 sampai N9). Jadi, bisa saja ada kombinasi H1N1, lalu H1N2, dan seterusnya juga bisa H2N1, H2N2, sehingga bisa sampai ratusan jenis variannya,” ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus