Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa makan malam atau makanan yang dikonsumsi menjelang waktu tidur dapat memengaruhi kualitas istirahat malam. Mulai dari kebiasaan minum susu hangat sebelum tidur hingga tren "mocktail untuk gadis mengantuk" yang sempat viral di media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada banyak anggapan mengenai makanan atau minuman yang dapat membantu tidur lebih nyenyak. Namun, benarkah ada makanan yang bisa menjamin tidur berkualitas?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman Channel News Asia, menurut para ahli, penelitian mengenai hubungan antara makanan dan kualitas tidur masih berkembang. Belum ada satu jenis makanan tertentu yang secara mutlak dapat menjamin tidur nyenyak. Meski demikian, pola makan secara keseluruhan memiliki peran penting dalam menentukan seberapa baik seseorang dapat tidur.
Pola Makan Mendukung Kualitas Tidur
Daripada hanya berfokus pada satu jenis makanan, para ahli menyarankan untuk melihat pola makan secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat cenderung memiliki kualitas tidur yang lebih baik. Diet Mediterania, yang menekankan konsumsi makanan nabati, biji-bijian utuh, serta lemak sehat dari ikan dan minyak zaitun, dikaitkan dengan risiko insomnia yang lebih rendah.
Makanan sehat ini mengandung antioksidan serta senyawa yang meredakan peradangan, yang sering dikaitkan dengan gangguan tidur. Selain itu, nutrisi seperti folat, vitamin B6, seng, dan magnesium juga membantu tubuh dalam memproduksi melatonin dari triptofan.
Makanan yang Dapat Picu Gangguan Tidur
Sebaliknya, makanan tertentu justru dapat mengganggu tidur. Makan malam ataupun konsumsi makanan ultra-proses, karbohidrat olahan, dan gula tambahan dikaitkan dengan risiko insomnia yang lebih tinggi. Sebuah penelitian kecil yang diterbitkan oleh Dr. St-Onge pada 2016 menemukan bahwa konsumsi lemak jenuh dan gula dalam jumlah tinggi berhubungan dengan kualitas tidur yang buruk.
Selain itu, ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari sebelum tidur seperti makanan pedas atau berlemak tinggi yang dapat menyebabkan nyeri ulu hati dan mengganggu tidur, makanan asin yang dapat menyebabkan rasa haus berlebihan, sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil di malam hari.
Kemudian ada kafein karena kemampuan tubuh untuk memproses kafein berkurang seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi konsumsi kafein, terutama setelah pukul 2 siang.