Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sering kali orang melewatkan sarapan karena alasan tidak punya waktu dan tidak mau ribet membuatnya. Ketika akhirnya harus sarapan, makanan instan pun jadi pilihan. Tidak masalah, asalkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh tercukupi.
Baca: Ini Sarapan yang Direkomendasikan Ahli Gizi
Sarapan akan memenuhi sekitar 15-30 persen nutrisi harian tubuh. Sayangnya, 76 persen orang Indonesia yang sarapan di pagi hari ternyata mengaku belum mengonsumsi menu makanan bergizi seimbang.
Itu sebabnya, sebelum memilih makanan instan untuk sarapan, ahli gizi Eka Herdiana menyarankan agar masyarakat membaca label kemasan terlebih dahulu. Ini penting untuk mengetahui pemenuhan gizinya.
“Sarapan bisa dengan apa saja, yang penting porsinya pas, zat gizi atau nutrisinya lengkap. Ada banyak sarapan instan yang tersedia, tapi yang penting baca labelnya,” kata nutrisionis Nestle Indonesia ini di Jakarta, Minggu, 17 Februari 2019.
Diana mengingatkan tiga poin penting bila sarapan dengan makanan instan yaitu atur porsinya, baca label, dan cukupi asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Saat membaca label, kata Diana, harus memperhatikan informasi nilai gizi untuk mengetahui kandungan gizi apa saja yang ada di dalamnya serta komposisi bahan-bahannya. Apabila kandungan gizi pada suatu makanan instan dirasa kurang, bisa ditambahkan dengan jenis makanan lainnya seperti buah-buahan sesuai kebutuhan dan keinginan.
“Harus beragam jenis. Kalau kita hanya makan satu jenis, zat gizinya tidak tercukupi,” kata dia.
Baca: 7 Sarapan Terbaik untuk Diet Sehat
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini