Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi satu-satunya kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mendapatkan penghargaan revitalisasi bahasa ibu pada puncak Hari Pendidikan Nasional beberapa hari lalu. "Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei kemarin, kami diundang oleh Mendikbudristek untuk menerima penghargaan revitalisasi bahasa Ibu yang kita kembangkan di Kabupaten TTS," kata Penjabat Bupati TTS, Seperius Edison Sipa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sipa mengatakan, dari Provinsi Nusa Tenggara Timur hanya Kabupaten TTS yang diundang. "Saya sendiri hadir untuk menerima penghargaan ini," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menjelaskan, penghargaan itu diberikan kepada Kabupaten TTS karena aksi revitalisasi bahasa ibu dilaksanakan dengan baik di daerah ini. "Untuk revitalisasi bahasa ibu ini kita dinilai telah baik melaksanakan semua itu. Mulai dari kegiatan seperti pidato dalam bahasa daerah, natoni adat, pantun berbahasa daerah dan bonet," kata dia.
Menurut dia, semua kegiatan-kegiatan itu dinilai turut memperkuat dan mempertahankan bahasa ibu. "Atas alasan itu kami mendapatkan penghargaan".
Para pelajar yang menjadi pemenang dalam beberapa perlombaan terkait revitalisasi bahasa ibu diundang untuk menampilkan karya itu di Jakarta. "Dari kegiatan itu, anak-anak kita yang menjadi juara di tingkat kabupaten diundang ke Jakarta untuk menampilkan kegiatan-kegiatan festival bahasa ibu itu. Hari ini anak-anak itu kembali dari Jakarta," ujarnya.
Sipa mengatakan, penghargaan yang didapat itu berupa plakat dan sertifikat. Dia berharap agar para kepala sekolah dan guru terus menyuarakan pentingnya pelestarian bahasa ibu.
"Kami juga anjurkan agar kalau bisa bahasa pengantar dalam proses belajar di kelas menggunakan bahasa ibu. Bahasa ibu adalah kekayaan yang perlu kita pertahankan," ujarnya. Sipa juga mengajak semua pelajar untuk terus semangat bersekolah.