Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak perlu waktu lama bagi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang, Fadly Amran dan Maigus Nasir dalam menjalankan program yang mereka kampanyekan. Tepat tiga hari setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 20 Februari 2025, program "Dokter Warga" sudah terlaksana. Padahal saat itu Fadly sedang menjalani retret "Pembekalan Kepala Daerah 2025" di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami tidak lagi berbicara tentang penyesuaian dan perkenalan lagi. Langsung aksi," kata Fadly. Rahasia gas pol kinerja ini lantaran Fadly menyiapkan Tim Transisi Pemerintahan yang berkoordinasi dengan pemerintahan sebelumnya untuk menyamakan persepsi, menyatukan visi, dan membahas teknis pelaksanaan program unggulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam seratus hari pertama bekerja sebagai Wali Kota Padang, Fadly melihat hal yang realistis terlebih dahulu terhadap sembilan program unggulan (Progul) dengan 40 aktivasinya. "Kami melihat dengan rasional, aktivasi apa saja yang bisa dilaksanakan dalam seratus hari kerja," ujarnya. "Selanjutnya kami melihat aktivasi apa saja yang bisa dilaksanakan sepanjang 2025, dan apa yang bisa dilakukan dalam lima tahun masa jabatan."
Jika mengacu pada visi dan misi yang diusung Fadly dan Maigus, setidaknya ada dua sektor yang menjadi prioritas, yaitu pendidikan dan kesehatan. "Target kami menjadikan Kota Padang sebagai kota sehat dan kota pintar," kata Fadly. Terdapat progul "Padang Melayani" dengan aktivasi BPJS Kesehatan gratis serta progul "Padang Juara" dengan aktivasi pemberian seragam sekolah dan LKS gratis. Alokasi anggarannya Rp 5,7 miliar untuk pendidikan dan Rp 2,2 miliar untuk kesehatan.
Dalam mengukur keberhasilan visi, misi, program unggulan, dan aktivasi yang berjalan, Fadly akan membuat checklist point. Contoh, dari 40 aktivasi yang terangkum dalam sembilan progul, berapa yang bisa terlaksana dalam seratus hari kerja, berapa yang bisa dituntaskan dalam tahun pertama, dan seterusnya. "Kami evaluasi semua, sehingga dalam satu periode masa jabatan nanti, kita bisa melihat seberapa berhasil visi-misi yang kami usung," ujarnya.
Terdapat dua indikator yang digunakan untuk mengukurnya pencapaian visi dan misi tadi. Pertama, seberapa besar komitmen dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dalam melaksanakan program unggulan dan aktivasi; kedua, seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat. Itu sebabnya, Fadly juga memiliki konsep "Satujuan" yang berarti Pemerintah Kota Padang bersama masyarakat memiliki satu tujuan, satu pemahaman, satu persepsi untuk kejayaan Kota Padang.
Merespons pesan Presiden Prabowo Subianto tentang tanggung jawab kepala daerah saat pelantikan, Fadly menyampaikan perumpamaan 'ikan busuk dari kepalanya'. "Ini kalimat yang sederhana, tetapi penuh makna," kata pria bergelar Datuak Paduko Malano, ini. Artinya, bersih tidaknya suatu pemerintahan sangat bergantung kepada pemimpinnya. Karena itu, dia mengusung progul "Padang Amanah" yang menekankan pemerintahan berintegritas, bebas pungli, dan optimalisasi pelayanan publik berbasis teknologi.
"Sebagai Wali Kota Padang, saya menegaskan bahwa pemerintahan yang akan kami hadirkan adalah pemerintahan yang bersih. Tidak ada budaya setor-menyetor," kata Wali Kota Padang Panjang periode 2018-2023, ini. "Ini track record yang bisa saya pertanggungjawabkan dan saya tidak berencana merusaknya. Ini adalah langkah pertama, lead by example."
