Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Aher Berharap Waduk di Jawa Barat Bebas dari Keramba

Pemanfaatan keramba di danau, waduk, atau embung, menyebabkan penurunan kualitas air.

29 Desember 2017 | 19.59 WIB

Aher Berharap Waduk di Jawa Barat Bebas dari Keramba
Perbesar
Aher Berharap Waduk di Jawa Barat Bebas dari Keramba

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan banyaknya pengusaha yang berbudidaya ikan dengan keramba menyebabkan pencemaran waduk atau embung. Karena itu, pihaknya akan menertibkan penggunaan jaring apung tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Sehingga, pada 2018 zero jaring apung alias nol. Karena jaring apung penambah tercemarnya air," kata Gubernur yang akrab disapa Aher itu, setelah menebar 2,3 juta ekor benih ikan, di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jumat, 29 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, pemanfaatan keramba di danau, waduk, atau embung, menyebabkan penurunan kualitas air. Salah satunya karena keramba menyebabkan terjadinya polusi air lantaran adanya penumpukan buangan pakan ikan yang tidak terkonsumsi. Pencemaran air bisa menjadi penyebab kematian massal ikan.

Sisa pakan yang tidak terkonsumsi dan metabolik berupa senyawa nitrogen dan fosfor, apabila terbuang di kolom air dan tidak dimanfaatkan organisme di sekitar danau (ikan dan organisme bentik), maka akan menjadi partikel tersuspensi dalam bentuk partikel koloid di dasar perairan.

Partikel tersebut akan dimanfaatkan mikroorganisme khususnya bakteri untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Selain pencemaran akibat nitrogen dan fosfor, sisa pakan juga dapat menyebabkan tingginya kekeruhan. Akibatnya, cahaya matahari akan susah menembus kolom air. "Kita mulai dari Jatiluhur, nanti insyaallah ke Cirata dan Saguling. Semua waduk, kita ingin mengembalikan danau ini, waduk ini, menjadi waduk yang bersih,” ujarnya.

Aher berharap, pada 2018 semua waduk di Jawa Barat bisa bebas dari keramba. "Tentu kita ingin membersihkan pasokan air. Kita menghilangkan faktor-faktor penyebab danau ini menjadi kotor, yaitu keramba di antaranya," ucapnya.

"Kita ingin Citarum itu hulu tengah hilir bersih. Salah satu yang perlu kita bangun kebersihannya yaitu danau-danau yang bersih. Salah satu danau besar, bahkan paling besar di Asia Tenggara adalah Waduk Jatiluhur," tuturnya. (*)

Nurul Tirsa Sari

Nurul Tirsa Sari

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus