Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - PT Wai Hing Industrial Indonesia, perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat di bawah pengawasan Bea Cukai Madiun, melakukan ekspor perdana 249.000 boneka mainan squishmallows ke Amerika Serikat. Nilai ekspor tersebut mencapai 1,4 miliar rupiah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Madiun, Joko Sartono, menjelaskan bahwa PT Wai Hing Industrial Indonesia merupakan perusahaan produsen mainan yang berlokasi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Nilai investasi perusahaan ini mencapai 84 miliar rupiah dan hingga saat ini telah mempekerjakan sekitar 1.000 pegawai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"PT Wai Hing Industrial Indonesia ini juga telah resmi menerima izin fasilitas kawasan berikat pada 10 Desember 2024 dan menjadi perusahaan mainan pertama yang menerima izin fasilitas kawasan berikat di Jawa Timur pada tahun 2024 lalu," tutur Joko.
Fasilitas kawasan berikat diyakini memberi kemudahan fiskal dan prosedural bagi perusahaan, sehingga kinerja ekspor semakin melesat juga dapat menyokong geliat ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan. Manfaatnya turut diakui oleh Kepala Desa Prandon Ngawi, Katimin, "Berkat PT Wai Hing, anak-anak di desa kami jadi mendapat lapangan pekerjaan sehingga pengangguran dapat berkurang,” kata Katimin.
Sementara itu, Cai, perwakilan PT Wai Hing, mengapresiasi pelayanan dan koordinasi yang baik dari Bea Cukai Madiun. Menurut dia, sejak awal melakukan submit perizinan untuk kawasan berikat sampai akhirnya mendapatkan fasilitas, komunikasi dengan Bea Cukai Madiun sangat lancar. “Hingga saat ini kami dapat melakukan ekspor perdana. Terima kasih untuk Bea Cukai Madiun,” katanya.
Diharapkan ekspor perdana ini menjadi langkah awal yang berkelanjutan bagi PT Wai Hing, sekaligus menginspirasi pelaku usaha sejenis untuk memanfaatkan fasilitas kepabeanan yang telah disediakan pemerintah demi peningkatan daya saing industri dalam negeri di pasar global. (*)