Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Andi Harun kembali dilantik menjadi Wali Kota Samarinda. Pada kali kedua ini, Andi memimpin Kota Samarinda untuk periode 2025-2030 bersama Wakil Wali Kota, Saefuddin Zuhri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat dilantik di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 20 Februari 2025, Andi Harun mengatakan, Presiden Prabowo Subianto mengingatkan kepada seluruh kepala daerah bahwa mereka dipilih oleh rakyat dan harus mengutamakan program yang pro-rakyat. "Karena itu, kepemimpinan ini mesti kami jaga untuk rakyat, terutama Kota Samarinda," kata Andi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Andi pun menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program prioritas yang telah dirancang untuk pembangunan kota yang berkelanjutan. "Di periode kedua ini, kami memberi tema sukses keberlanjutan,” ujarnya. “Jadi, fokus utamanya tetap di pengendalian banjir dan pembangunan infrastruktur berkualitas, tata kota, dan pertumbuhan ekonomi.”
Tiga program prioritas yang disebut sebagai 'Trisula Pembangunan' ini akan menurunkan program kegiatan di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda dalam bentuk teknis. "Ujungnya adalah bagaimana ketiga program ini benar-benar disusun berdasarkan prioritas dan kebutuhan masyarakat," kata Andi.
Karena itu, Andi melanjutkan, secara spesifik dalam 100 hari pertama kerja, dia akan melaksanakan Trisula tersebut dalam posisi perencanaan dan pelaksanaan. Contoh mengenai tata kota, Pemerintah Kota Samarinda segera menyelesaikan persoalan sampah melalui pembangunan Waste to Energy (WTE) yang berfungsi mengubah sampah menjadi energi listrik.
"Juga ada program baru yang akan kami lakukan dengan target akses air bersih 100 persen,” kata Andi Harun. Program tersebut masuk dalam program 100-0-100, yaitu memastikan 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak. Program ini bertujuan mendukung permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan.
Perihal pengelolaan anggaran, Andi Harun lebih menekankan pada pentingnya efisiensi dan skala prioritas. Penggunaan anggaran harus tertuju dan terfokus pada beberapa aspek penting, seperti pengembangan ekonomi, tata letak kota, infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
Hanya saja, menurut Andi, tantangan yang dihadapi pemerintah daerah saat ini adalah pembiayaan. Karena itu, butuh inovasi untuk mencari pembiayaan lain dan pembiayaan alternatif, di antaranya bekerja sama dengan pihak ketiga. “Selain mengusahakan bagaimana pendapatan asli daerah meningkat karena program pemerintah nasional juga harus didukung di daerah, tetapi kami juga harus mengutamakan program daerah, seperti pelayanan publik, pendidikan dan kesehatan," kata pria kelahiran 12 Desember 1972, ini.