Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pentingnya Rehabilitasi Kardiovaskular untuk Pemulihan Pasca Prosedur Jantung

Dengan pendekatan terpadu pasien tidak hanya mendapatkan dukungan medis yang komprehensif tetapi juga dibekali dengan alat dan pengetahuan untuk menjaga kesehatan mereka di masa depan

3 Oktober 2024 | 22.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Prof. Dr.dr. Budhi Setianto, Sp.JP, Subsp. PRKv(K), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah; subspesialis preventif-rehabilitasi kardiovaskular (konsultan) RS Siloam Jantung Diagram Cinere. Dok. RS Siloam

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Rehabilitasi kardiovaskular atau cardiac rehabilitation (CR) adalah proses yang kompleks namun sangat penting untuk pemulihan pasien setelah prosedur jantung. Dengan melibatkan berbagai spesialis, mulai dari spesialis kedokteran fisik dan rehabiltasi medis, kardiolog, psikolog/psikiater hingga nutrisionis.

Tim medis ini dapat memberikan perawatan yang ekliktik, holistik dan terkoordinasi. Setiap anggota tim memiliki peran unik, spesifik namun saling melengkapi, memastikan bahwa semua aspek kesehatan pasien - baik fisik, mental, spiritual maupun sosiokultural - mendapat perhatian yang layak.

Dengan pendekatan terpadu ini, pasien tidak hanya mendapatkan dukungan medis yang komprehensif tetapi juga dibekali dengan alat dan pengetahuan untuk menjaga kesehatan mereka di masa depan. “Jadi, penting bagi pasien dan keluarga untuk memahami dan mengikuti rencana CR yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil yang optimal dan kembali ke kehidupan sehari-hari dengan lebih baik,” kata Prof. Dr.dr. Budhi Setianto, Sp.JP, Subsp.PRKv(K), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah; subspesialis preventif-rehabilitasi kardiovaskular (konsultan) RS Siloam Jantung Diagram Cinere, belum lama ini.

Prof Budhi mengatakan, rehabilitasi kardiovaskular adalah proses yang penting setelah kateterisasi jantung, tindakan bedah jantung, pemasangan ring bahkan alat pacu jantung permanen (PPM), termasuk penanganan gagal jantung kongestif (CHF). Program perawatan yang dirancang biasanya mencakup pemantauan medis, latihan fisik, nutrisi sehat, dukungan mental, dan pendidikan kesehatan.

Tujuan utama dari CR adalah untuk memperbaiki kesehatan jantung, meningkatkan stamina, dan membantu pasien kembali ke aktivitas sehari-hari mereka dengan aman dan berkelanjutan. “Tujuannya membantu pasien pulih dengan cepat dan efektif, meningkatkan kualitas hidup, dan mencegah masalah kesehatan di masa depan. Proses ini melibatkan tim medis multidisiplin yang bekerja sama untuk menyediakan perawatan yang menyeluruh,” kata dia.

Rehabilitasi kardiovaskular juga memiliki beberapa tujuan, diantaranya meningkatkan fungsi jantung, mengurangi faktor risiko penyakit jantung, meningkatkan kualitas hidup, mencegah terjadinya masalah kesehatan di masa depan. Rehabilitasi kardiovaskular, kata Prof Budhi, memiliki beberapa komponen utama dalam pelaksanaannya, yaitu pemantauan medis, pengelolaan faktor risiko, latihan fisik, pendidikan kesehatan, dukungan mental.

Sementara itu, dalam rehabilitasi kardiovaskular juga dilakukan pendekatan terpadu. “Artinya. bahwa semua anggota tim medis dan paramedis bekerja sama untuk memberikan perawatan yang menyeluruh.,” kata Prof Budhi.

Hal ini, lanjut dia memastikan bahwa setiap aspek kesehatan pasien (fisik, mental, spiritual dan sosiokultural) ditangani secara efektif. “Misalnya, jika seorang pasien mengalami masalah dengan detak jantung, kardiolog akan menangani masalah tersebut, sementara psikolog akan memberikan dukungan emosional dan dokter gizi klinis akan menyesuaikan diet untuk mendukung kesehatan jantung seraya memperhatikan aspek spirituo-sosio-kulturalnya.”

Selama rehabilitasi di rumah sakit, tentu dengan pengawasan dokter dan paramedis, pasien akan menjalani berbagai tes dan evaluasi untuk memantau kemajuan mereka. Beberapa tes yang umum dilakukan termasuk: 6MWT (6-Minute Walk Test), TMT (Treadmill Test), CPX (Cardiopulmonary Exercise Test.

Pasien, kata Prof budhi,  juga dapat melanjutkan rehabilitasi di rumah dengan melakukan Latihan Soleus Push-Up (SPU) yaitu suatu program latihan kaki ringan yang menguntungkan dalam CR. Sambil duduk, tangan dapat melakukan kegiatan apa saja. “Waktu olahraganya dalam hitungan beberapa jam (bukan menit), tanpa merasa lelah.”

Soleus push-up adalah latihan yang sederhana, mengangkat tumit kaki keatas kemudian melepaskannya berulang kali, sambil duduk. Latihan ini fokus pada otot soleus, yang terletak di tungkai bawah, di depan betis, keduanya hanya 1/100 Berat Badan. Otot ini berperan menurunkan kadar gula dan lemak darah dalam dinamikanya memompa darah kembali ke jantung. Penelitian ini dipublikasikan tahun 2022 di iScience oleh penemunya Prof. Marc Hamilton dari Universitas Houston. 

“Kombinasi latihan-latihan ini lah yang dipandu oleh para dokter rehabilitasi niscaya membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi risiko pembekuan darah, serta memperkuat otot-otot dan sendi kaki. Upaya ini penting dalam pemulihan pascabedah jantung,” kata Prof Budhi.

Dia pun menyampaikan, RS Siloam Jantung Diagram Cinere dapat menjadi pilihan yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis rehab medis dan/atau dokter jantung subspesialis preventif-rehab kardiovaskular jika memiliki permasalahan seperti gagal jantung atau baru saja menjalani prosedur bedah/intervensi jantung dan ingin berkonsultasi terkait rehabilitasi. Untuk konsultasi dapat melakukan booking jadwal dokter dengan mengakses aplikasi MySiloam, mengunjungi https://www.siloamhospitals.com/cari-dokter atau hubungi Contact Center 1-500-181. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

 

Fifia Asiani

Fifia Asiani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus