Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Perjuangan Anjani Mengangkat Batik Bantengan

Anjani Sekar Arum memulai perjuangannya melestarikan budaya Bantengan ke dalam karya seni Batik yang kemudian menjadi ciri khas Desa Bumiaji.

1 Juli 2019 | 14.13 WIB

Anjani Sekar Aru, pelestari seni membatik dan hasil kreasinya
Perbesar
Anjani Sekar Aru, pelestari seni membatik dan hasil kreasinya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO NASIONAL — Sebutan “Anjani Bantengan” sudah melekat pada diri Anjani Sekar Arum, wanita yang mengabdikan dirinya pada pelestarian budaya Bantengan di Kota Batu, JawaTimur. Seni budaya yang sudah mengakar sejak masa Kerajaan Singasari ini memang menarik hati Anjani untuk dikembangkan menjadi sebuah identitas budaya, khususnya bagi masyarakat Desa Bumiaji tempatnya berasal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penerima Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2017 ini memilih untuk melestarikan budaya Bantengan dalam bentuk kesenian batik yang diharapkan juga mampu mengangkat keberadaan masyarakat Desa Bumiaji.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbeda dengan sebagian pegiat batik yang mengomersilkan karya seni batik mereka, Anjani memiliki tujuan menjadikan Batik Bantengan sebagai ciri khas Desa Bumiaji, Kota Batu. Maka, selepas kuliah di Universitas Negeri Malang pada tahun 2014, Anjani mendirikan dan mengembangkan sanggar seni Batik di Alun-Alun Kota Batu. Lewat sanggar inilah, Anjani memulai perjuangannya dalam menerapkan budaya Bantengan ke dalam karya seni Batik yang kemudian menjadi ciri khas Kota Batu.

Perjuangan Anjani tidaklah mudah dan bukan dalam waktu singkat. Walaupun lahir di keluarga seniman, Anjani harus memelajari berbagai teknik membatik secara mandiri. Berbekal semangat besar untuk menerapkan budaya Bantengan dalam motif Batik, Anjani pun belajar berbagai hal tentang Batik hingga ke Yogyakarta dan Solo. Bahkan, ia juga mengorbankan berbagai kesempatan dalam karir maupun pekerjaan, seperti tawaran untuk mengajar sebagai dosen di almamaternya. Anjani memilih fokus pada upaya pelestarian budaya Bantengan.

Kini, sanggar dan galeri Batik Bantengan binaan Anjani sudah berpindah ke Desa Bumiaji yang menjadi asal seni budaya Bantengan. Perjuangan Anjani mulai membuahkan hasil, kehadiran Batik Bantengan memberikan warna baru pada dunia pariwisata Desa Bumiaji. Batik Bantengan pun tidak hanya dikenal di lingkup Kota Batusemata, namun juga sudah dipamerkan hingga mancanegara seperti Ceko, Taiwan, Malaysia, Singapura, hingga Australia.

Selanjutnya, Anjani fokus pada pembinaan para pembatik muda. Menurutnya, menurunkan keahlian membatik pada generasi muda adalah cara melestarikan budaya Bantengan. Tidak hanya itu, generasi muda binaannya dilatih untuk dapat menghasilkan karya batik kemudian memasarkannya dan mendapatkan penghasilan dari karya seni buatan mereka sendiri. (*)

Bahasa Prodik

Bahasa Prodik

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus