Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Federasi Rusia di Indonesia merilis data dari Kementerian Pertahanan Rusia bahwa ada 10 WNI yang menjadi tentara bayaran asing di Ukraina untuk berpartisipasi dalam pertempuran.
Diketahui, tentara bayaran adalah sekelompok orang berkemampuan militer yang khusus direkrut di dalam negeri atau di luar negeri dalam rangka untuk berperang dalam suatu sengketa bersenjata. Mereka melakukan berbagai operasi militer lainnya dalam sebuah pertempuran demi uang, dan biasanya tidak memperdulikan ideologi, kebangsaan, atau paham politik atas peperangan yang dilakukan.
Dikutip dari berbagai sumber, inilah tujuh tentara bayaran yang populer di dunia:
1. Grup Wagner
Dikutip dari Special.ops.org, Wagner Group merupakan perusahaan militer swasta Rusia yang dibentuk oleh mantan operator Spetsnaz. Mereka terlibat dalam konflik Ukraina, kemudian mendapat publisitas usai mendukung separatis pro-Rusia di wilayah Donbas. Mereka juga tercatat telah beroperasi di banyak negara, termasuk Suriah, Libya, Venezuela, Mozambik, dan CAD. Mereka telah menjadi kekuatan tempur yang signifikan dan memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Rusia.
2. Defion Internacional
Define Internacional mempekerjakan ribuan pejuang dari negara-negara berkembang. Kelompok ini merekrut dan melatih personel, pengemudi, penjaga statis, spesialis logistik, dan administrasi untuk menyediakan layanan di seluruh dunia. Defion Internacional berbasis di Lima, Peru dan memiliki kantor di Dubai, Filipina, Sri Lanka, dan Irak. Kontrak utama mereka adalah dengan Triple Canopy, Inc. dan Departemen Luar Negeri AS yang melibatkan perang di Irak.
3. Aegis Defense Services
Aegis Defense Services bekerja dengan PBB, AS, dan perusahaan minyak. Kelompok ini berbasis di Skotlandia dan memiliki pengalaman proyek di lebih dari 60 negara. Mereka memiliki klien di seluruh dunia, termasuk pemerintah, lembaga internasional, dan sektor korporasi internasional. Mereka juga menjadi penyedia keamanan utama bagi pemerintah Amerika Serikat dan penasehat intelijen dan keamanan untuk perusahaan asuransi maritim Lloyd's of London's Joint War Committee (JWC).
4. Triple Canopy
Triple Canopy adalah satu dari delapan perusahaan tentara bayaran yang menggantikan pasukan AS di Irak. Mereka memiliki pasukan sekitar 1.800 tentara, sebagian besar dari Uganda dan Peru. Triple Canopy memiliki bayaran kontrak senilai hingga $1,5 miliar. Kelompok ini juga memiliki kontrak menjaga kedutaan AS, Israel, dan tempat agen memberikan layanan perlindungan pribadi kepada Departemen Luar Negeri AS.
5. Akademi
Dikutip dari Businessinsider, Academy yang sebelumnya dikenal sebagai Blackwater, memiliki fasilitas pelatihan militer tercanggih di dunia, tepatnya berada di hutan belantara Carolina Utara. Disebutkan, fasilitas tersebut menghasilkan 20.000 tentara, 20 pesawat, armada kendaraan lapis baja dan anjing perang terlatih. Sebagian besar sumber daya tersebut dikirim ke Irak dan Afghanistan berdasarkan kontrak pemerintah AS. Di luar Timur Tengah, Akademi terlibat untuk menjaga jalan-jalan di New Orleans setelah badai Katrina dan melindungi sistem pertahanan rudal di Jepang.
6. G4S Security
G4S Security adalah perusahaan swasta terbesar kedua di dunia setelah Wal-Mart. Operasi perusahaan ini berorientasi pada bank, penjara, keamanan bandara, dan berperan penting di zona krisis di seluruh dunia. Pada 2008 tentara bayaran G4S diminta melindungi sekitar sepertiga dari seluruh konvoi pasukan non-militer di Irak. Selain itu, kelompok ini hadir di lebih dari 125 negara di seluruh dunia, termasuk beberapa wilayah paling berbahaya di Afrika dan Amerika Latin.
7. Unity Resources Group
Dimiliki Australia, Unity Resources terkenal karena menjaga kedutaan Australia di Baghdad. Pada 2010 Unity Resources diminta melatih tentara Chili untuk menjaga gerbang dan sarang senapan mesin. Kelompok tentara bayaran ini aktif di Timur Tengah, Afrika, Amerika, Asia Tengah, dan Eropa. Di luar Irak, Unity membantu keamanan selama pemilihan parlemen di Lebanon dan membantu mengevakuasi perusahaan minyak swasta dari zona krisis di Bahrain. Perusahaan ini juga beroperasi di seluruh Afrika , Amerika, Asia Tengah, dan Eropa.
8. DynCorp
Berbasis di Virginia, DynCorp merupakan satu dari delapan perusahaan militer swasta yang dipilih Departemen Luar Negeri AS untuk tetap berada di Irak ketika pasukan Amerika mundur. Mereka juga aktif di seluruh Afrika, Eropa Timur, dan Amerika Latin, dengan jumlah staf lebih dari 10.000 orang. Selama ini, DynCorp telah memerangi pemberontak Kolombia dan pengedar narkoba di Peru. Pasukannya juga terlibat dalam misi melucuti senjata para pejuang di Somalia, Liberia, dan Sudan selatan. Serta dipekerjaan selama Operasi Pembebasan Irak.
KHUMAR MAHENDRA | NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI
Pilihan Editor: Kemlu: Laporan 10 WNI Jadi Tentara Bayaran di Dunia Perlu Didalami
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini