Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI memberikan pelatihan lanjutan tentang manajemen wabah penyakit pada lebih dari 18 petugas kesehatan pemantau wabah penyakit (surveilans) dari 13 kabupaten di enam provinsi Papua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelatih ahli dari Kementerian Kesehatan dan SAFETYNET, dan mitra pelaksana CDC, fokus pada peningkatan kapasitas peserta dalam surveilans penyakit dan manajemen wabah. Investasi dalam pelatihan petugas surveilans ini, diharapkan bisa membantu Kementerian Kesehatan meningkatkan pengumpulan data serta memahami dan merespons penyakit dan faktor risiko di Papua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pelatihan ini, petugas surveilans belajar keterampilan merancang dan menerapkan manajemen data kesehatan masyarakat dan strategi pengendalian penyakit yang lebih efektif dan terarah untuk meningkatkan kesehatan komunitas di seluruh wilayah.
“Dengan membekali petugas surveilans penyakit dengan keterampilan terbaru dalam respons wabah dan manajemen data, kami tidak hanya melatih individu tetapi kami juga memperkuat komunitas,” kata Direktur CDC untuk Indonesia Rebecca Merrill.
Menurut Merrill, para petugas kesehatan adalah garda depan terhadap ancaman kesehatan masyarakat, yang mengubah data menjadi tindakan untuk respons yang lebih cepat. Peningkatan kemampuan mereka akan meningkatkan kesehatan dan membangun ketahanan di daerah yang paling membutuhkannya.
“Saya berharap pelatihan ini menjadi sumber yang berharga bagi tim surveilans di Papua,” kata Chita Septiawati dari program Penyakit Menular Baru Kementerian Kesehatan.
Sebelumnya pada Mei 2024, Amerika Serikat dan Indonesia memperpanjang Nota Kesepahaman (MoU) selama lima tahun tentang kerjasama Kesehatan, meningkatkan kerjasama melalui peningkatan penelitian dan kolaborasi teknis, investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, dan memperkuat kerja dalam kesiapsiagaan, pencegahan dan respons pandemi.
Kemitraan Amerika Serikat-Indonesia di bidang kesehatan masyarakat terus berkembang dan mendalam setelah lebih dari 50 tahun kolaborasi yang melibatkan lembaga-lembaga dari Amerika Serikat seperti CDC. Kolaborasi yang berkelanjutan antara CDC dan Kementerian Kesehatan RI fokus pada area kritis infrastruktur kesehatan masyarakat dan pembangunan kapasitas di seluruh Indonesia.
Jantung kemitraan kedua negara adalah inisiatif yang didedikasikan untuk memperkuat komponen kunci sistem kesehatan masyarakat Indonesia. Ini termasuk meningkatkan surveilans kesehatan masyarakat, memperkuat kemampuan respons darurat, meningkatkan sistem laboratorium, mengembangkan tenaga kesehatan yang terampil, dan memperluas cakupan imunisasi di seluruh wilayah Indonesia. Kementerian Kesehatan dan CDC menjaga kemitraan ini berdasarkan tujuan yang sama yakni menghentikan wabah di sumbernya dan mendorong komunitas yang lebih sehat di seluruh provinsi Indonesia.
Pilihan editor: Kementerian Luar Negeri Pastikan KUAI KBRI Islamabad dan Korps Diplomatik Selamat dari Serangan Bersenjata
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini