Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam putusan sementara atas kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel pada tanggal 26 Januari, ICJ menyatakan bahwa Israel "secara masuk akal" melakukan genosida di Gaza dan memerintahkannya untuk mengambil "semua tindakan yang dapat dilakukannya" untuk mencegah tindakan-tindakan yang dapat dianggap sebagai genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Hal ini telah mendorong organisasi-organisasi kemanusiaan di seluruh dunia untuk menekan pemerintah mereka agar menghentikan penjualan senjata dan bantuan militer. Ini beberapa negara yang telah memutuskan menghentikan penjualan senjata kepada Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belanda
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Belanda, sebuah pengadilan pada Senin, 12 Februari 2024, memberikan waktu satu minggu kepada pemerintah untuk memblokir semua ekspor suku cadang jet tempur F-35, yang digunakan Israel untuk mengebom Jalur Gaza. Keputusan tersebut merupakan hasil dari gugatan yang diajukan oleh organisasi kemanusiaan Belanda Oxfam Novib, Yayasan Gerakan Perdamaian PAX Belanda dan The Rights Forum terhadap pemerintah. Keprihatinan yang disampaikan dalam gugatan ini tumpang tindih dengan isu-isu yang sedang dipertimbangkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) dalam kasus apartheid Afrika Selatan terhadap Israel. "Tidak dapat dipungkiri bahwa ada risiko yang jelas bahwa suku cadang F-35 yang diekspor digunakan dalam pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional," demikian putusan pengadilan menyatakan.
Belgia
Di Belgia, pemerintah daerah mengatakan bahwa mereka menangguhkan dua lisensi untuk ekspor mesiu ke Israel pada tanggal 6 Februari. Dilaporkan bahwa pemerintah regional mengutip keputusan sementara ICJ yang menemukan bahwa Israel mungkin "secara masuk akal" melakukan genosida di Gaza.
Jepang
Perusahaan Jepang Itochu Corporation mengumumkan pada tanggal 5 Februari bahwa mereka akan mengakhiri kemitraannya dengan produsen senjata Israel, Elbit Systems, pada akhir Februari. Chief Financial Officer Itochu Tsuyoshi Hachimura mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa penangguhan nota kesepahaman (MOU) dengan Elbit Systems didasarkan pada permintaan dari Kementerian Pertahanan Jepang dan "sama sekali tidak berkaitan dengan konflik yang terjadi saat ini antara Israel dan Palestina". Namun, ia menambahkan: "Dengan mempertimbangkan perintah Mahkamah Internasional pada 26 Januari, dan bahwa pemerintah Jepang mendukung peran Mahkamah, kami telah menangguhkan kegiatan baru yang terkait dengan MOU, dan berencana untuk mengakhiri MOU pada akhir Februari."
Italia
Menteri Luar Negeri Antonio Tajani mengatakan pada 20 Januari bahwa Italia telah menangguhkan semua pengiriman sistem persenjataan atau material militer ke Israel sejak pecahnya perang pada 7 Oktober. Hal ini sebagai tanggapan atas seruan pemimpin Partai Demokrat Elly Schlein kepada pemerintah untuk menghentikan pasokan senjata ke Israel.
Spanyol
Menteri Luar Negeri Spanyol mengatakan pada Januari bahwa negaranya belum menjual senjata apa pun ke Israel sejak dimulainya perang dan bahwa saat ini ada embargo penjualan senjata. Namun, pada Senin, harian Spanyol El Diario merilis sebuah laporan yang menunjukkan bahwa Spanyol telah mengekspor amunisi senilai sekitar 1,1 juta dolar AS ke Israel pada November. Menteri Perdagangan Spanyol membenarkan penjualan amunisi tersebut, dengan mengatakan kepada El Diario bahwa "bahan itu untuk uji coba atau demonstrasi" dan "sesuai dengan izin yang diberikan sebelum 7 Oktober".
AL JAZEERA