Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA--Tentara Israel menangkap 30 warga Palestina lainnya pada Selasa 8 Oktober 2024 dalam serangan militer di wilayah pendudukan Tepi Barat, menurut kelompok urusan tahanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penggerebekan tersebut menargetkan Kota Hebron, Bethlehem, Yerusalem Timur, dan Nablus di wilayah pendudukan, kata Masyarakat Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Penggerebekan tersebut ditandai dengan pelecehan, ancaman terhadap tahanan dan keluarga mereka, serta tindakan vandalisme dan perusakan rumah warga,” tambahnya.
Penangkapan baru ini menambah jumlah warga Palestina yang ditahan oleh tentara Israel di Tepi Barat sejak tahun lalu menjadi 11.200 orang, termasuk mereka yang kemudian dibebaskan, menurut data Palestina.
Jumlah tersebut belum termasuk mereka yang ditangkap dari Jalur Gaza yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan.
Selama beberapa tahun terakhir, militer Israel telah melakukan penggerebekan rutin di Tepi Barat, yang meningkat seiring dimulainya genosida Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023. Warga Palestina di Tepi Barat juga diserang dengan kekerasan oleh pemukim ilegal Israel.
Setidaknya 744 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 6.200 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di wilayah pendudukan, menurut Kementerian Kesehatan.
Eskalasi ini menyusul pendapat penting Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli lalu yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina sebagai hal yang “ilegal” dan menuntut evakuasi seluruh permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
ANADOLU